Data Corona Jateng: Pertumbuhan Kasus Pekanan Pecah Rekor, Rt Tertinggi se-RI

1 Juli 2020 21:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo was-was dengan pertumbuhan kasus corona di wilayahnya. Dalam rapat bersama dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (30/6), Ganjar mengakui ada lonjakan kasus yang signifikan di minggu ke-26.
ADVERTISEMENT
“Klaster penularan yang paling menonjol antara lain dari ASN Pemprov. Ini dimulai dari bertemu keluarganya yang mana keluarganya ini positif COVID-19 dan terjadi penularan, lalu membawa ke teman-teman sekitarnya,” kata Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo saat melakukan rapat bersama. Foto: Pemprov Jawa Tengah
Ganjar lalu menyebut adanya klaster lain di pasar tradisional dan PLTU di Semarang. Selain itu, ada pula klaster panti lansia dan polres yang ada di Rembang.
Per 1 Juli 2020, kasus positif di Jateng pun melonjak menjadi 4.006. Menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi keempat dengan kasus corona terbanyak nasional.
Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 yang diolah kumparan, kasus harian di Jawa Tengah memang melonjak pada pekan ini.
Pada periode 18-24 Juni 2020, kasus baru di Jateng ada di angka 496. Kemudian pada periode 25 Juni - 1 Juli 2020, kasus baru naik menjadi 1.164. Artinya dalam satu pekan, kasus positif di Jateng naik hampir 150 persen.
ADVERTISEMENT
Rinciannya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Dalam grafik tersebut, meningkatnya kasus positif corona di Jateng mulai terjadi pada 4-10 Juni 2020. Setelahnya, kasus baru terus konsisten naik. Ini mengakibatkan kurva pertumbuhan kasusnya turut menjulang tinggi.
Pertumbuhan kasus baru itu memang tak lepas dari tes PCR yang terus digenjot pemprov. Berdasarkan tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 (BLC), tes PCR di Jawa Tengah per 28 Juni 2020 ada di angka 53.895. Ini masih lebih kecil dibandingkan tes PCR di Jawa Barat atau bahkan Jakarta.
Jumlah tes corona per provinsi per 28 Juni 2020. Foto: Dok. Twitter/@ridwankamil
Data tentang PCR di seluruh provinsi itu sebetulnya tak bisa diakses sembarang orang. Adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sempat mengunggah tangkapan layar aplikasi tersebut ke Twitter.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang perlu dicatat adalah, indeks penularan corona (Rt) di Jawa Tengah per 1 Juli 2020 kini merupakan yang tertinggi secara nasional.
Berdasarkan situs The Bonza, nilai Rt Jawa Tengah ada di angka 1,44. Padahal, syarat utama suatu wilayah boleh menerapkan new normal adalah angka Rt kurang dari 1 secara konsisten. Sebagai perbandingan, nilai Rt di Jakarta kini ada di angka 1,04, sedangkan Jabar ada di angka 1,19.
Reproductive rate Jawa tengah tertinggi nasional 1 Juli 2020. Foto: Thebonza
Berbeda dengan Jakarta dan Jabar, Jateng memang tak pernah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sejak awal, Ganjar tak tertarik mengajukan PSBB ke Menkes Terawan.
“PSBB itu bukan tujuan, jangan latah,” ucap Ganjar saat live bersama kumparan di rumah dinasnya di Semarang, Senin (13/4)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Mapolda Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/ Kumparan
Satu-satunya wilayah di Jawa Tengah yang mengajukan PSBB adalah Kota Tegal. Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menerapkan PSBB sejak 23 April 2020 dan berakhir pada 22 Mei 2020. Kala itu, Dedy menutup rapat-rapat 50 titik pintu masuk ke kotanya demi pencegahan corona.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan situs corona.jatengprov.go.id, Kota Tegal kini menjadi wilayah di Jateng dengan angka penularan corona terendah. Hanya ada tiga kasus positif corona di kota seluas 39,68 km persegi tersebut
Sejumlah kendaraan antre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pintu masuk (check point) Jalan Proklamasi, Kota Tegal, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sementara itu, wilayah dengan angka positif corona tertinggi ada di Kota Semarang (1.309 kasus). Disusul Kota Demak (443 kasus), Jepara (219 kasus), Temanggung (210 kasus), Kudus (177 kasus), dan Magelang (144 kasus). Total ada 29 kabupaten dan 6 kota di Jateng yang terpapar corona.
Khusus di Semarang, tingkat kematian di kota itu mencapai 10,92 persen. Angka itu lebih tinggi dari tingkat kematian yang ada di Jateng, yaitu 3,99 persen. Di tingkat nasional, tingkat kematian kini ada di angka 5,08 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tingkat kesembuhan di Kota Semarang mencapai 44 persen. Angka itu lebih tinggi dari tingkat kesembuhan yang ada di Jateng, yaitu 31,43 persen. Di tingkat nasional, tingkat kesembuhan kini ada di angka 44,3 persen.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: