Data Corona Pekanan di RI: Penambahan Kasus Positif dan Kematian Cetak Rekor

4 Januari 2021 11:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi COVID-19. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Memasuki awal tahun 2021, kondisi corona di Indonesia kini semakin mengkhawatirkan. Bagaimana tidak? Dalam sepekan terakhir ini bila dirata-rata, jumlah yang terjangkit virus corona per harinya mencapai 7.400 orang.
ADVERTISEMENT
Bahkan, rekor penambahan kasus corona tertinggi per pekan juga terjadi pada periode ini. Tak tanggung-tanggung, selama 28 Desember 2020-3 Januari 2021, penambahan kasus positif corona mencapai 51.985 orang.
Bila melihat grafik di atas, terlihat bahwa delapan pekan sudah penambahan kasus corona di Indonesia menunjukkan adanya konsistensi peningkatan kasus.
Tercatat, kenaikan pertama terjadi pada pekan 2-8 November 2020, atau 1 minggu setelah long weekend di akhir Oktober. Dan hingga liburan akhir tahun ini, angkanya terus meningkat.
Positivity Rate Meningkat
Bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya, melonjaknya jumlah pasien corona pada pekan ini memang tak lepas dari meningkatnya jumlah tes yang dilakukan.
Jika pada periode 21-27 Desember 2020 yang lalu jumlah individu yang dites PCR & TCM per pekannya berjumlah 224.945, pekan ini jumlahnya meningkat menjadi 230.647.
ADVERTISEMENT
Namun, jumlah tes pada pekan ini bukanlah yang terbanyak. kumparan mencatat, jumlah individu yang di tes per pekannya pernah dua kali menembus angka 250 ribu. Pertama pada pekan 30 November-6 Desember 2020 (260.152 tes), dan kedua pada 14-20 Desember 2020 (257.543 tes).
Selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut.
Lantas, bagaimana dengan positivity rate-nya?
Positivity rate merupakan persentase kasus positif yang ditemukan dari jumlah orang yang dites. Semakin besar persentase positivity rate, maka semakin tinggi kemungkinan kasus corona yang belum terdeteksi. Begitu juga sebaliknya.
Pada pekan ini, positivity rate di Indonesia kembali mengalami peningkatan dari sebelumnya. Jika pada pekan 21-27 Desember 2020 positivity rate berada di angka 21,53 persen, awal tahun baru ini angkanya meningkat sebanyak 1,01 persen menjadi 22,54 persen.
ADVERTISEMENT
Jika dibandingkan, angka 22,54 persen ini berarti setiap 1 dari 5 orang yang dites positif terjangkit virus corona.
Selain itu, positivity rate di Indonesia pada pekan ini tentu jauh dari kriteria epidemiologi yang diterbitkan WHO. Organisasi kesehatan dunia tersebut mengatakan, wabah corona baru dapat terkontrol jika positivity rate ada di bawah 5 persen dan terjadi selama dua pekan terakhir.
Perlu diingat, kali terakhir positivity rate di Indonesia berada di atas angka 20 persen, terjadi pada 39 pekan yang lalu (30 Maret-5 April 2020) dengan positivity rate di angka 20,99 persen.
Infografik Paket Combo Cegah Penularan COVID-19. Foto: kumparan
Angka Kematian dan Kesembuhan Rekor
Empat pekan sudah, jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia per pekan selalu menembus angka 1.000 orang. Teranyar, pada pekan ini tercatat jumlah pasien yang meninggal berjumlah 1.497 orang. Jumlah ini juga menjadi yang terbanyak sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tingkat kematian di pekan ini juga mengalami peningkatan. Jika pada periode 21-27 Desember 2020 yang lalu tingkat kematian berada di angka 2,80 persen, pekan ini angkanya meningkat menjadi 2,88 persen.
Tingginya jumlah dan tingkat kematian ini tentu bukanlah suatu hal yang baik. Harus ada penanganan serius agar jumlah ini bisa segera ditekan.
Untungnya, masih ada kabar baik di awal tahun 2021 ini. Tercatat, jumlah pasien yang sembuh pada pekan ini juga mengalami peningkatan, bahkan mencetak rekor terbanyak pasien sembuh per pekannya.
Jumlah pasien sembuh pada pekan ini berjumlah 48.261 orang. Meningkat 15,28 persen dari pekan sebelumnya.
Tak hanya itu, tingkat kesembuhan pasien corona pada pekan ini juga meningkat dari pekan sebelumnya. Jika pada pekan sebelumnya tingkat kesembuhan berada di angka 86,44 persen, pekan ini meningkat menjadi 92,84 persen.
ADVERTISEMENT
***