Data Dishub, Ganjil Genap Tak Bikin Kenaikan Signifikan Penumpang Angkutan Umum

10 September 2020 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi ganjil genap. Sebab menurut analisisnya, secara tak langsung hal itu membuat transportasi umum lebih padat.
ADVERTISEMENT
Hal inilah, lanjut dia, yang membuat penularan corona di transportasi umum di Jakarta meningkat.
"Sebagian besar dari yang terpapar dari data yang ada, 62% di RS Wisma Atlet Kemayoran basisnya akibat transportasi umum," kata Airlangga dalam Rakernas Kadin, Kamis (10/9).
Sejumlah anggota Kepolisian membentangkan spanduk sosialisasi pemberlakuan kembali ganjil genap di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (2/8). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bagaimana data sebenarnya?

Jadi begini, ganjil genap di masa pandemi corona baru dimulai lagi pada PSBB Transisi Jilid III. Sosialiasi dimulai pada 3 Agustus 2020, aturan berlaku pada 10 Agustus.
Dari data yang dihimpun dari Dishub DKI, memang ada peningkatan sejak sebelum ganjil genap hingga diterapkan ganjil genap. Namun tidak signifikan.
Evaluasi penerapan ganjil genap di Provinsi DKI Jakarta. Foto: Dok. Dishub Provinsi DKI Jakarta
Pada periode sosialisasi, 3-7 Agustus tercatat penumpang transportasi umum tercatat 331.953 orang. Transportasi umum yang dimaksud adalah MRT, LRT, KRL, dan KA Bandara.
ADVERTISEMENT
Penumpang transportasi umum hanya naik sekitar 1,5 persen di minggu pertama penerapan ganjil genap. Setelah itu dua pekan berturut-turut naik tak sampai 3 persen.
Dan di minggu keempat Agustus, penumpang yang tercatat naik kendaraan umum berjumlah 354.584. Artinya, hanya naik 7,8 persen dari masa sosialisasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah mengumumkan penerapan kembali PSBB secara ketat. Jadi, ganjil genap pun ditiadakan.
“Transportasi umum akan dibatasi ketat, ganjil genap akan dihentikan sementara,” ucap Anies dalam konferensi persnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (9/9).