Data Sepekan Corona di 5 Provinsi: Kasus Aktif di Jawa Barat Pecah Rekor

28 Oktober 2020 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang melanggar aturan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengenakan rompi bertuliskan "Pelanggar PSBB" saat terjaring Operasi Tertib Masker di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (27/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang melanggar aturan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengenakan rompi bertuliskan "Pelanggar PSBB" saat terjaring Operasi Tertib Masker di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (27/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona di Indonesia sudah tembus 400 ribu kasus. Per Rabu (28/10) sebanyak 400.483 tercatat positif corona di 34 provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Provinsi DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus corona terbanyak sebesar 103.522 orang. Jumlah itu kira-kira seperempat jumlah kasus corona nasional. Setelah DKI Jakarta menyusul Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Namun demikian, keberhasilan suatu provinsi menekan kasus corona tidak semata-mata ditentukan faktor jumlah kasus. Sebab, setiap provinsi memiliki performa tes swab PCR/TCM berbeda terhadap warganya sehingga akan menghasilkan jumlah kasus yang berbeda pula.
Bagaimana perkembangan kasus aktif dan pertumbuhan kasus pekanan di lima provinsi tertinggi kasus corona tersebut?

DKI Jakarta

Dalam tiga pekan ke belakang, kasus baru corona di DKI Jakarta menurun. Pada pekan teranyar periode 22-28 Oktober jumlah kasus baru di DKI sebesar 6.305, lebih sedikit 646 kasus dari pertumbuhan kasus di pekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penurunan kasus baru di DKI ini berbanding lurus dengan menurunnya kasus aktif dalam 2 pekan terakhir. Kasus aktif sempat memuncak pada 8-14 Oktober sebesar 13.485, namun pada pekan teranyar kasus aktif turun di 11.254.

Jawa Timur

Sempat menurun di pekan sebelumnya, kasus baru corona di Jawa Timur pada pekan ini kembali naik. Pada periode 22-28 Oktober, ada 1951 kasus baru corona di Jatim, lebih banyak 44 kasus dari pertumbuhan kasus di pekan sebelumnya.
Dalam beberapa pekan ke belakang, kasus baru memang terlihat turun naik atau fluktuatif. Namun, tren kasus baru di Jatim cenderung menurun sejak setelah 27 Agustus - 2 September 2020 yang sempat mencapai puncak.
Hal tersebut berbanding lurus dengan menurunnya kasus aktif di Jatim. Ini tentu kabar baik karena kurva kasus aktif di Jatim telah menunjukkan konsistensi penurunan kasus aktif selama 8 pekan berturut-turut.
ADVERTISEMENT

Jawa Barat

Kasus baru corona di provinsi Jawa Barat masih tampak fluktuatif setelah mencapai puncak pada 24-30 September 2020 sebesar 3.612 kasus. Pada pekan teranyar 22-28 Oktober, kasusnya menurun ke 3.241.
Meski demikian, kasus aktif corona di Jabar masih terus menanjak. Di pekan ini, kasus aktif corona di Jabar mencapai rekor tertingginya sebesar 9.927 atau naik 7 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.

Jawa Tengah

Jawa Tengah mencatatkan 2.514 kasus baru pada 22-28 Oktober. Penambahan jumlah kasus pekan ini menurun dibanding pekan sebelumnya yang mencatatkan rekor di 2.826.
Meski jumlah kasus baru belum bisa ditekan secara konsisten, akan tetapi kasus aktif corona di Jateng justru menurun dalam 3 pekan ke belakang. Pada pekan ini, tercatat 3.743 kasus aktif di Jateng.
ADVERTISEMENT

Sulawesi Selatan

Kasus baru corona di Sulawesi Selatan sudah lama meninggalkan puncaknya pada 2-8 Juli 2020 sebesar 1.144 dalam sepekan. Setelah itu, kasus baru terlihat naik turun setiap pekannya.
Adapun pada 22-28 Oktober, kasus baru di Sulawesi Selatan sebesar 585. Penurunan kasus baru berturut-turut terjadi di dua pekan ke belakang.
Penurunan kasus baru corona di Sulsel diikuti pula dengan penurunan kasus aktif corona yang pada pekan ini tercatat sebesar 1.592.