Data Sepekan Corona RI: Positivity Rate Konsisten di Bawah 0,20% Selama Sepekan

6 Desember 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lengang di kawasan jalan utama Jayapura, Papua, Senin (30/3). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lengang di kawasan jalan utama Jayapura, Papua, Senin (30/3). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
ADVERTISEMENT
Tak terasa sepekan kembali berlalu, bahkan November telah berganti menjadi Desember. Artinya, sekali lagi pandemi corona di Indonesia kembali memasuki bulan Desember seperti yang terjadi di tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Hari Senin (6/12) yang mengawali sepekan baru ini pun bertepatan dengan pemerintah yang akan mengumumkan evaluasi dari PPKM Level untuk wilayah Luar Jawa-Bali yang sudah berlaku sejak 23 November lalu.
Lantas bagaimana perkembangannya kondisi corona nasional selama sepekan terakhir atau pada periode 28 November-5 Desember?
Berikut uraiannya yang dibuat kumparan.

Perkembangan Kasus Corona

Di sepekan sebelumnya angka kasus harian corona ada di kisaran 300-400-an kasus per hari. Namun, kini jumlah tersebut kian membaik sebab angka kisarannya turun menjadi antara 200-300-an per harinya.
Pada sepekan kebelakang ini, kasus tertingginya ada di angka 311 kasus dalam sehari. Angka tersebut juga didampingi dengan dua kali jumlah kasus dalam sehari ada di kisaran 100-an, yakni 176 dan 196 di dua hari yang berbeda.
ADVERTISEMENT

Pertumbuhan Kasus Kematian

Untuk sepekan kebelakang ini, tren kematian corona RI masih melanjutkan tren menurun yang sudah terjadi di pekan-pekan sebelumnya. Bahkan lebih baik.
Jika sepekan sebelumnya ada di kisaran 5-15, periode sepekan yang ini justru berada di kisaran antara 5-10. Angka kasus kematian tertinggi dalam sehari pun pada periode sepekan ini adalah 11 kematian dalam sehari.

Pertumbuhan Tes Corona Harian

Pada 29 November-5 Desember, testing harian masih menunjukkan grafik yang fluktuatif. Namun, secara umum jumlahnya lebih sedikit ketimbang pekan lalu. Pada periode ini, jumlah testing terbesar hanya 199.658 tes saja, sedangkan pekan sebelumnya bisa mencapai 200.412 tes sehari.

Positivity Rate

Dari grafik di atas terlihat bahwa positivity rate di Indonesia selama sepekan kebelakang ini, secara umumnya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Angkanya pada periode sepekan ini konsisten berada di bawah 0,20 persen selama sepekan.
ADVERTISEMENT
Periode sepekan ini, positivity rate tertingginya adalah sebesar 0,17%. Sementara angka tertingginya di sepekan sebelumnya (22-28 November) adalah sebesar 0,24 persen.
Namun, terlepas dari perkembangan positif tersebut. Indonesia sendiri sudah secara konsisten mengalami penurunan positivity rate di bawah 1 persen sejak 19 September lalu. Jumlah tersebut sudah melampaui ambang batas yang ditentukan WHO soal status terkendali atau tidaknya corona di suatu negara. Menurut WHO, kasus corona di suatu negara dapat dikatakan sudah terkendali apabila positivity rate-nya di bawah 5 persen.

Perkembangan Vaksinasi Harian

Vaksinasi harian pada periode transisi dari November ke Desember ini dapat dikatakan lebih baik dari periode lalu. Pekan ini, vaksinasi harian tertinggi mencapai 1.885.086 dosis (1+2) sehari. Berbeda dengan pekan sebelumnya (22-28 November) yang jumlah tertingginya hanya menyentuh 1.691.875 dosis per hari.
ADVERTISEMENT
Sejak November hingga awal Desember ini, pemerintah sendiri hanya sebanyak 9 kali saja tak mencapai 1 juta vaksin (dosis 1+2). Hal tersebut terjadi pada tanggal 1, 6, 8, 15, 18, 21, 22, 29 di bulan November dan tanggal 5 di bulan Desember.

Bed Occupancy Rate (BOR)/ Tingkat Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19

Selama sepekan transisi dari November ke Desember ini, tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 masih sama seperti sejak awal November lalu, yakni di angka 3 persen.
Adapun sejak 20 Oktober lalu, persentase BOR di Indonesia sudah di bawah 5 persen. Angka tersebut terus menurun hingga sejak masuk November angka ada di angka 3 persen sejak saat ini.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, terlepas dari data-data yang positif ini, ada baiknya kita untuk tetap waspada dan tak lengah untuk terus melakukan protokol kesehatan. Sebab, kini varian Omicron yang dinilai lebih cepat menular di bandingkan varian Delta, telah berada di ambang pintu wilayah Indonesia.
Jadi, pakai masker, jaga jarak, dan jangan lupa untuk selalu mencuci tangan.