Dear Pak Jokowi, Gelombang Pertama Corona Belum Usai Kok Bicara Gelombang Dua?

30 Juni 2020 11:28 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Foto: Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Foto: Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali menyinggung soal ancaman gelombang dua pandemi corona. Apalagi di beberapa daerah new normal sudah bertahap dilakukan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Jawa Tengah baik virtual atau langsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (30/6).
"Kita tahu ancaman COVID belum berakhir. Ancamannya masih tinggi, kondisinya juga berubah-ubah masih sangat dinamis. Kita harus menjaga jangan sampai muncul gelombang kedua. Jangan sampai muncul second wave," tambahnya.
Namun, muncul pertanyaan, apakah gelombang pertama corona di Indonesia sudah selesai? Sehingga Jokowi mengkhawatirkan gelombang kedua.
Dilihat dari dua pekan terakhir, kasus corona di Indonesia memang masih terbilang tinggi. Tembus rata-rata 1.000 kasus per hari.
Teraktual, pada Senin (29/6) tercatat ada penambahan 1.082 kasus sehingga total mencapai 55,092 kasus. Padahal jumlah tes menurun dari hari biasa karena beberapa lab libur di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
Total spesimen diperiksa hanya 11.783 dalam 24 jam. Ini jauh menurun dari rataan 18.000-20.000 spesimen per hari.
"Gelombang pertama belum selesai. Kasus masih naik, dan kurva masih terus menaik, belum melandai apalagi menurun," kata epidemiolog UI Pandu Riono kepada kumparan, Selasa (30/6).
Hal senada juga diungkapkan epidemiolog dari Unpad, Panji Fortuna.
"Rasanya masih naik terus ya, Mas. Belum selesai kita dengan gelombang pertama," jelas Panji melalui pesan singkat.
Kembali ke Pandu Riono. Menurutnya, Presiden Jokowi harus mendorong jajarannya memperkuat TLI.
"Perkuat surveilans yaitu TLI, Tes PCR, Lacak, dan Isolasi," ungkap Pandu.
Selain itu, kepatuhan masyarakat harus diperhatikan. Perlu pengawasan ketat terkait kebiasaan di era pandemi, seperti memakai masker.
ADVERTISEMENT
"Harus mendorong peningkatan kepatuhan penduduk untuk perilaku 3 M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci-tangan," tuturnya.
====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.