Debat Panas di Rekapitulasi Suara Seoul: Suara PDIP dan Golkar Tertukar

1 Maret 2024 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Athena, Siti Sampin (kanan) menunjukan blanko dokumen yang masih tersegel kepada saksi dari partai politik saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Athena, Siti Sampin (kanan) menunjukan blanko dokumen yang masih tersegel kepada saksi dari partai politik saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perolehan suara PDIP dan Partai Golkar tertukar dalam rekapitulasi nasional hasil penghitungan di wilayah PPLN Seoul, Korea Selatan. Hal tersebut diketahui saat petugas PPLN Seoul membacakan hasil perolehan suara partai politik dan calon anggota legislatif dari daerah pemilihan DKI Jakarta II.
ADVERTISEMENT
Saksi dari PDIP, Harli Muin, pertama kali mendapati adanya kejanggalan tersebut karena ada perbedaan antara hasil yang disebutkan PPLN dengan perolehan suara partainya pada formulir C.Hasil Plano pada Sirekap untuk TPS 016 Seoul.
“Pertanyaan saya kenapa salah-salah begini, Mbak? Apakah ini Sirekap atau sengaja salah? Ini tidak sesuai ditulis kenapa, apa karena Sirekap atau Anda sengaja salah menuliskan atau memang diubah?” kata Harli di ruang sidang Lantai 2 KPU, Jakarta, Jumat (1/3).
“Seharusnya 21, itu menjadi 9. Kenapa dikurangi begitu banyak?” imbuhnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kedua kanan) berdiskusi dengan Komisioner KPU Yulianto Sudrajat (kiri), Mochammad Afifuddin (kedua kiri), Idham Holik (kanan) saat memimpin rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Anggota KPU Yulianto Sudrajat yang menjadi pimpinan rapat pleno terbuka itu lantas meminta agar mencocokkan data yang dipegang oleh PPLN dengan Sirekap. Setelah itu, Anggota PPLN Seoul, Rinda, mengakui terdapat kesalahan setelah melakukan pencermatan dengan formulir yang ada.
ADVERTISEMENT
"Setelah kami cek, ada kesalahan input di (formulir) C.Hasil. Setelah kami cek untuk seluruh suara partai politik dan suara calon PDIP itu tertukar dengan Partai Golkar. Jadi di sebelahnya, seperti itu. Salah penempatan," kata dia.
Rinda memastikan, suara yang tertukar itu hanya terjadi pada satu TPS. Kemudian, hasil dari perbaikan itu akan dimasukkan ke dalam formulir D.Keberatan.
"Kami mohon izin menyampaikan alasannya, proses input ini kami lakukan pertama kali pada saat penghitungan suara di awal pada tanggal 14 Februari. Jadi, seluruh KPPS LN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri) berusaha menginput, semua diinput ini, kemudian kami lakukan tetap pencatatan C.Hasil," jelasnya.
"Jadi tanggal 17-18 itu ada kendala untuk entry di beberapa tim kami, tapi kami sudah meminta pada perbaikan tanggal 17-18 itu semuanya harus dikirim ke kami secara manual juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, karena adanya kejadian suara tertukar ini, rekapitulasi secara menyeluruh perolehan suara partai politik dan caleg di PPLN Seoul ditunda dan akan dilakukan perbaikan terlebih dulu.