Demo Ribuan Orang Lumpuhkan Pusat Kota Hong Kong

12 Juni 2019 12:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjuk rasa melakukan orasi menentang RUU ekstradisi di luar kantor Dewan Legislatif di Hong Kong Rabu (12/6). Foto: AFP/PHILIP FONG
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa melakukan orasi menentang RUU ekstradisi di luar kantor Dewan Legislatif di Hong Kong Rabu (12/6). Foto: AFP/PHILIP FONG
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi ribuan orang melumpuhkan aktivitas di pusat kota Hong Kong, Rabu (12/6). Transportasi macet di pusat kota, kantor-kantor terpaksa ditutup.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, peserta aksi yang kebanyakan anak muda memakai tutup muka hitam memblokade jalan. Mereka mengepung kantor pemerintahan, mendesak pemerintah membatalkan pembahasan RUU ekstradisi ke China.
Massa membuat barikade dengan pagar besi atau batu bata. Mereka mengabaikan seruan polisi untuk bubar, malah saling membagikan makanan, minuman, goggle anti gas air mata, hingga obat-obatan.
Pemandangan kali ini mirip aksi gerakan Occupy pada 2014 di Hong Kong selama berbulan-bulan.
Pengunjuk rasa yang menentang RUU ekstradisi di luar kantor Dewan Legislatif di Hong Kong Rabu (12/6). Foto: AFP/PHILIP FONG
Pasukan anti huru-hara kalah jumlah dengan demonstran. Mereka berusaha keras menjauhkan massa dari gedung parlemen, tempat akan dilangsungkannya pembahasan RUU ekstradisi.
Pemerintah mengimbau pegawai negeri untuk menghindari berkendara ke jalanan yang dipadati demonstran. Menurut warga Indonesia di Hong Kong, Sekar, satu-satunya transportasi yang aman adalah kereta bawah tanah.
ADVERTISEMENT
"Transportasi ya kereta yang aman. Tempat saya aman, demo terpusat dan tidak melebar," kata Sekar saat dihubungi kumparan.
Lebih dari 100 pemilik usaha di Hong Kong menutup toko mereka demi solidaritas kepada demonstran. Serikat mahasiswa Hong Kong juga telah menyatakan akan memboikot kelas selama aksi berlangsung.
Pengunjuk rasa menentang RUU ekstradisi di luar kantor Dewan Legislatif di Hong Kong Rabu (12/6). Foto: AFP/PHILIP FONG
Aksi diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk serikat transportasi, pekerja sosial, dan guru.
RUU ekstradisi mencakup perjanjian ekstradisi dari Hong Kong ke China daratan, Makau, dan Taiwan. Massa menentang ekstradisi tahanan ke pengadilan China yang dianggap tidak adil dan transparan.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan tetap akan melanjutkan RUU tersebut. Menanggapi komentar Lam, massa semakin beringas, mereka malah menuntut Lam untuk mundur.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan pergi sampai mereka menghapus RUU itu," kata seorang demonstran.
"Carrie Lam telah merendahkan kami. Kami tidak akan membiarkan dia," lanjut dia.