Demo Tolak Lockdown di Bangladesh Ricuh, Polisi Tembak Pengunjuk Rasa

6 April 2021 16:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pekerja toko memprotes pembatasan yang diberlakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, di Dhaka, Bangladesh. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pekerja toko memprotes pembatasan yang diberlakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, di Dhaka, Bangladesh. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demo menolak lockdown akibat COVID-19 di Bangladesh berubah mencekam. Polisi melepaskan tembakan ke arah demonstran.
ADVERTISEMENT
Akibatnya satu orang pengunjuk rasa dilaporkan tewas. Sedangkan tiga lainnya berada dalam kondisi kritis.
Insiden berdarah itu berlangsung di kota Saltha di distrik Faridpur. Di tempat itu tersebar rumor seorang pria dipukuli polisi karena tidak taat perintah pembatasan.
Rumor tersebut memicu demo besar. Ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes kekerasan kepolisian.
Demo awalnya berlangsung damai. Namun, suasana berubah mencekam saat beberapa orang merusak kantor polisi hingga kantor pemerintahan.
Polisi setempat menyebut, pengunjuk rasa membakar rumah pejabat daerah dan dua mobil pemerintah.
"Kami melepaskan tembakan sebagai upaya membela diri dari serangan," ujar pernyataan Kepolisian Bangladesh seperti dikutip dari AFP.
Polisi menambahkan, total korban luka ada tujuh yang tiga di antaranya kritis. Kepolisian menduga demo berubah rusuh lantaran kelompok radikal menyusup ke antara para demonstran.
ADVERTISEMENT
Bangladesh sejak Senin (5/4/2021) memberlakukan lockdown tujuh hari. Keputusan itu diambil usai penambahan kasus COVID-19 mencapai 7.087 orang. Jumlah tersebut merupakan rekor penambahan kasus harian terbesar.