news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demokrat di Ujung Tanduk: KLB Digelar Akhir Pekan Ini, Caketum Baru Menanti

5 Maret 2021 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Partai Demokrat di Pemilu 2019. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partai Demokrat di Pemilu 2019. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Polemik di internal Partai Demokrat segera mencapai puncaknya. Hal itu bersamaan dengan segera digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua umum baru.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari jelang KLB, Partai Demokrat sudah mengambil sikap terhadap sejumlah kadernya yang dituding terlibat kudeta. Para kader itu kemudian dijatuhi sanksi pemecatan tidak hormat.
Marzuki Alie merupakan satu dari tujuh kader Demokrat yang dipecat oleh DPP Demokrat. Ia dianggap telah mencoreng citra Partai Demokrat karena pernyataan-pernyataannya. Selain Marzuki, ada politikus senior Demokrat Jhoni Alen Marbun, Darmizal, Yus Sudarso, dan lain-lain.
Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan KLB akan digelar pekan ini di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Ini bukan desas-desus Pak Moeldoko dan sebagian kader akan melakukan kudeta. Temuan tim kami terjadi di Hotel The Hill di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang," kata Andi Arief.
Andi Arief (tengah) tiba di BNN, Cawang, Jakarta, Rabu (6/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Andi Arief mengaku sudah memeriksa lokasi dan meminta informasi ke resepsionis soal kegiatan Demokrat. Tapi resepsionis menjawab tidak ada.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ia menyebut ada kegiatan GAMKI alias Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia dan akan digelar tiga hari yaitu Kamis, Jumat, dan Sabtu.
"Setelah kami cek meminta siapa yang (akan) datang tamu-tamu dari luar kota, maka ditemukan sejumlah nama-nama seperti Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Ali, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max.Sopacua, dan lain-lain," ucap Andi Arief.
Selain itu, informasi dari resepsionis disebutkan jika nama-nama tersebut akan check in pada hari Jumat. Sedangkan dari informasi lain di lapangan, pukul 24.00 WIB ditemukan di lapangan ajudan Jhoni Allen yaitu Roy Simanjuntak dan Ketua GAMKI Sumut Landen Marbun sedang meninjau hall kegiatan.
"Di lokasi kegiatan belum ditemukan atribut Partai Demokrat. Dari daftar list tidak ada ditemukan para ketua DPC se-Sumatera Utara," ucap Andi.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Andi menambahkan, jika memang ada, mereka merupakan mantan pengurus yang sudah tidak menjabat lagi di DPD dan DPC beberapa provinsi dan kabupaten. Fakta ini, kata Andi, menunjukkan cara ilegal yang dipakai Moeldoko cs untuk melakukan KLB.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang pernah kami sampaikan, Pak Moeldoko akan menggunakan cara gila-gilaan yang penting ada KLB tanpa izin Majelis Tinggi dan mengikutsertakan peserta ilegal," tegasnya.
"Seperti diketahui DPD dan DPC Demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekat ini," tutur dia.
Marzuki Alie usai diperiksa KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Marzuki Alie, Moeldoko hingga Wanita Emas Hasnaeni Diisukan Jadi Caketum Demokrat

Pendiri Partai Demokrat mengeklaim pelaksanaan KLB akan digelar akhir pekan ini untuk menggulingkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Salah satu pendiri Demokrat, Hencky Luntungan, mengatakan terkait caketum banyak usulan yang muncul dari para peserta seperti Wanita Emas Hasnaeni yang saat ini menjadi ketum Partai Emas. Lalu ada Marzuki Alie hingga Anies Baswedan.
"Iya (usulan caketum) ada Pak Anies, Pak Marzuki, Ibu Hasnaeni. Banyak tapi kita kan partai terbuka kan," kata Hencky.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, sejak awal pihaknya membuka diri terhadap siapa pun yang ingin maju sebagai caketum Demokrat, baik tokoh internal maupun eksternal. Untuk tokoh eksternal sendiri, nama Moeldoko yang menguat.
"Sudah ramai itu ada Ibu Hasnaeni, Anies Baswedan. Kalau mereka mau kenapa tidak. Tetapi kita lihat di sana dari internal maupun eksternal," kata Hencky.
Sebelumnya, pihak yang ingin pelaksanaan KLB mendorong duet KSP Moeldoko dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk menggantikan kepemimpinan AHY. Namun, Ibas sudah menyatakan tetap solid di bawah kepemimpinan AHY.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto

Caketum Demokrat di KLB Harus Punya KTA, Moeldoko Tinggal Bikin

Hencky Luntungan mengatakan, sejumlah nama diusulkan menjadi caketum yakni Moeldoko, Marzuki Alie, hingga Wanita Emas Asnaeni.
Hencky tak menampik salah satu syarat yang harus dimiliki caketum yakni memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Demokrat. Menurutnya, syarat itu tak menjadi hambatan untuk KLB.
ADVERTISEMENT
"Iya (KTA syarat utama). Itu kan tinggal dilihat conditioning," kata Hencky.
Terkait sejumlah nama eksternal seperti Moeldoko, kata dia, Kepala KSP itu bisa saja terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai kader untuk mendapatkan KTA.
"Ya kalau mereka bikin, kan ya bisa. Kalau dia (Moeldoko) mendaftar dan sudah punya KTA, kita kan enggak tahu dia daftar di mana," ujarnya.
Sementara kandidat ketum lain, Marzuki Alie, yang sebelumnya sudah dipecat karena diduga terlibat isu kudeta partai, menurutnya eks Ketua DPR itu tetap kader Demokrat. Para pendiri tak menganggap ada pemecatan.
"Ya kemungkinan mereka sudah punya. Kalau Pak Marzuki kan sudah lama punya. Lho memang perusahaan (dipecat KTA tak berlaku lagi)," kata dia.

Logistik KLB Demokrat Sudah Disiapkan

Hencky Luntungan mengeklaim persiapan KLB sudah matang dan siap diadakan akhir pekan ini. Namun, ia enggan mengungkapkan di mana pelaksanaan KLB Partai Demokrat akan digelar.
ADVERTISEMENT
"(Persiapan) sudah selesai. Tinggal pelaksanaan. Nanti kan saya malam sudah sampai di sana (di lokasi acara)," kata Hencky.
Hencky mengatakan pembukaan KLB kemungkinan digelar Jumat (5/3). Jika benar digelar, maka KLB merupakan puncak dari isu kudeta Demokrat.
Dia menyebut persiapan logistik KLB juga sudah terpenuhi. Namun, ia enggan mengungkap sumber logistik berasal dari mana saja, termasuk apakah berasal dari salah satu caketum, Moeldoko.
"Aku enggak tahu dari mana yang penting sudah jalanlah yang penting logistik itu dengan hasil yang sempurna, itu saja. Yang pasti saja, saya sebagai pendiri masih tetap santai dan bertarung dengan baik tanpa ada keributan dan kebencian," ucap dia.
Anggota Forum Pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, ia mengaku tak masalah jika pelaksanaan KLB dianggap DPP Demokrat adalah kegiatan ilegal. Hencky menuturkan para pendiri hanya ingin menyelamatkan partai.
ADVERTISEMENT
"Kita tetap jalan dalam rangka perbaikan Demokrat, sebagai pendiri tentu mengharapkan ini harus menjadi bagus. Siapa pun kandidatnya internal, eksternal tetapi harus benar-benar menjadi sebuah ikon untuk membesarkan partai ini," tutup dia.
Persiapan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang. Foto: Dok. Istimewa

GAMKI Bantah Terlibat KLB Demokrat di Sumut

ADVERTISEMENT
DPP GAMKI kemudian angkat suara soal tudingan Andi Arief yang menyebut mereka terlibat dalam KLB Demokrat. GAMKI membantah terlibat dalam KLB yang dimotori para pendiri Demokrat tersebut.
"DPP GAMKI telah menelusuri dan mengkonfirmasi kepada DPD GAMKI Provinsi Sumatera Utara terkait persoalan ini. Dapat kami tegaskan bahwa DPD GAMKI Provinsi Sumatera Utara atau pun DPC GAMKI se-Sumatera Utara tidak pernah melaksanakan kegiatan atau pun pertemuan apa pun di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang pada tanggal 4-6 Maret 2021," ucap Ketua Umum DPP GAMKI, Willem Wandik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, GAMKI adalah organisasi yang independen dan tidak terafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi mana pun. Pencatutan nama ini, sedang diusut oleh GAMKI.
Persiapan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang. Foto: Dok. Istimewa
Berikut selengkapnya klarifikasi dari DPP GAMKI:
Terkait disebutnya nama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) sebagai pelaksana acara pertemuan sejumlah kader Demokrat dan Moeldoko di Hotel The Hill Sibolangit Deli Serdang pada hari Kamis-Sabtu, 4-6 Maret 2021, di dalam cuitan akun twitter Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief, kami dari Dewan Pimpinan Pusat GAMKI perlu menyampaikan beberapa hal, antara lain:
1. GAMKI adalah organisasi yang independen dan tidak terafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi manapun.
2. Fungsionaris pengurus ataupun anggota GAMKI, baik di pusat maupun daerah, diberikan kebebasan, hak berdemokrasi, dan hak berpolitik secara pribadi masing-masing untuk dapat terlibat dalam organisasi masyarakat lainnya ataupun partai politik. Namun GAMKI memiliki kebijakan untuk tidak ikut campur dalam urusan internal organisasi lain, baik itu organisasi masyarakat maupun partai politik yang sedang berpolemik dan inkonstitusional.
ADVERTISEMENT
3. DPP GAMKI telah menelusuri dan mengkonfirmasi kepada Dewan Pimpinan Daerah GAMKI Provinsi Sumatera Utara terkait persoalan ini. Dapat kami tegaskan bahwa DPD GAMKI Provinsi Sumatera Utara ataupun DPC GAMKI se-Sumatera Utara tidak pernah melaksanakan kegiatan ataupun pertemuan apapun di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang pada tanggal 4-6 Maret 2021.
4. Saat ini kami sedang membentuk tim pencari fakta, untuk menelusuri apakah ada oknum yang telah membawa-bawa nama organisasi GAMKI dalam mempersiapkan pertemuan di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang.
Siapa pun orang yang terbukti mengkait-kaitkan organisasi GAMKI dalam urusan internal organisasi lainnya, kami dari DPP GAMKI akan melakukan langkah organisasi ataupun langkah hukum lainnya secara tegas dan terukur.
ADVERTISEMENT
6. Kami meminta semua pihak untuk tidak mengkait-kaitkan organisasi GAMKI dengan polemik partai politik yang sedang terjadi saat ini.
Demikian klarifikasi ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dari kita semua.
Jhonny Allen Marbun Caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil I Sumatera Utara. Foto: Agritama Prasetyanto/kumparan

Demokrat Tegaskan Peserta KLB Bukan Pemilik Suara Sah, Usaha Jhoni Allen Cs Sia-sia

Deputi II BPOKK DPP Partai Demokrat Jemmy Setiawan mengatakan, para peserta KLB kemungkinan adalah pihak yang tidak memiliki hak suara yang sah.
"Upaya KLB yang diinisiasi kader-kader pecatan Demokrat serta kader lompat pagar Demokrat teridentifikasi menghadirkan orang-orang yang bukan pemegang mandat sah. Bahkan di antaranya adalah orang-orang yang sudah ber-KTA partai lain," kata Jemmy.
Dia berpandangan pelaksanaan KLB sebagai upaya dari Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) yang diinisiasi Jhoni Allen Marbun akan sia-sia. Dia meminta pihak yang menginisiasi KLB tak kehilangan akal sehat.
ADVERTISEMENT
"Upaya KLB dari GPK PD yang diinisiasi oleh Jhoni Allen Marbun dkk adalah upaya yang sia-sia. Saya ingatkan siapa pun yang berkepentingan untuk menunggangi kepentingan dalam kekisruhan ini jangan sampai kehilangan akal sehat," ujarnya.
"Analisa saya, ini kubangan lumpur yang masuk ke dalamnya gelap, tidak jelas siapa yang tergalang dan siapa yang menggalang atau dengan kata lain siapa menipu siapa, sudah tidak jelas," tambah dia.
Menurutnya, Jhoni Alen dkk sedang terjebak dalam janji politik elite kekuasaan. Sehingga tetap mendorong terlaksananya KLB.
"Pendek kata saya nyatakan bahwa JAM dan kawan kawan dalam hitungan saya sedang tersandera janji politik elite dari oknum kekuasaan," kata dia.
Lebih lanjut, Jemmy mengatakan seluruh pemilik suara sah saat ini tengah fokus melaksanakan rapat koordinasi daerah (rakorda) dan konsolidasi internal. Menurutnya, seluruh pimpinan daerah berada di wilayah masing-masing.
ADVERTISEMENT