Demokrat: Kebakaran Lapas Tewaskan 44 Napi Memilukan dan Memalukan

9 September 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hinca Panjaitan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hinca Panjaitan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa kebakaran Lapas Klas 1 Tangerang masih menjadi sorotan. Kebakaran yang telah menewaskan 44 orang narapidana itu dinilai anggota komisi III DPR Hinca Pandjaitan sebagai kejadian yang sangat memilukan sekaligus memalukan.
ADVERTISEMENT
Hinca menjelaskan, berdasarkan penelusuran yang dilakukannya, peristiwa kebakaran Lapas Tangerang ini menjadi kebakaran lapas dengan korban terbanyak sepanjang sejarah Indonesia.
"Ini memilukan sekaligus memalukan. Ini tragedi yang sangat besar menurut saya. Bahkan dalam pencarian yang saya lakukan, mungkin ini peristiwa kebakaran Lapas dengan jumlah korban meninggal terbesar sepanjang sejarah Indonesia," kata Hinca, Kamis (9/9).
Karena itu, Hinca berpandangan perlu dilakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kebakaran yang terjadi di Blok C-2. Ia berharap ada alasan logis dari tim penyelidik mengapa sampai puluhan napi tewas.
"Dan yang terpenting adalah alasan logis dan alasan teknis menyoal 41 warga binaan yang meninggal dunia. Sebab, sejauh ini pemberitaan yang beredar mengabarkan bahwa para korban masih terkunci di dalam sel saat api sudah melahap bangunan lapas tersebut," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Apakah memang tidak ada SOP khusus dalam hal terjadinya bencana kebakaran?" imbuhnya.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat ini mengatakan, jika kelebihan muatan (overload) menjadi penyebab puluhan napi tewas, maka negara harus bertanggung jawab.
"Kita ketahui bersama bahwa Lapas Kelas I Tangerang juga mengalami over kapasitas. Apakah kondisi tersebut juga menjadi penyebab turunan dari jatuhnya para korban meninggal? Jika iya, maka ini adalah tanggung jawab negara," sebutnya.
Kondisi Lapas Tangerang Usai Terbakar. Foto: Dok. Istimewa
Hinca juga meminta Presiden Jokowi memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mengalokasikan dana untuk merenovasi lapas di Indonesia. Khususnya yang sudah tak layak dan memadai.
"Saya meminta agar Presiden Jokowi dapat sesegera mungkin memerintahkan Menteri PUPR agar mengalokasikan dana untuk membangun atau pun merenovasi lapas atau rutan yang ada di Indonesia," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal ini penting sebagai salah satu solusi penanganan lapas yang overload. Dia berharap pemerintah dapat segera menggunakan anggaran pembangunan lapas untuk mengatasi persoalan klasik tersebut.
Infografik Kebakaran di Lapas Tangerang. Foto: Tim Kreatif kumparan
"Penting untuk dilakukan pemetaan, lapas mana yang memiliki over kapasitas paling tinggi agar dapat didahulukan. Memang kita ketahui bersama bahwa anggaran untuk membangun lapas juga sudah dianggarkan pada Kemenkumham," ujarnya.
"Tapi saya kira Kementerian PUPR dapat diajak kolaborasi dalam persoalan ini untuk mencegah tragedi buruk seperti ini lagi. Negara didirikan untuk melindungi warga negaranya. Ini kewajiban konstitusi," tutup Hinca.
Kebakaran yang melanda Lapas Klas 1 Tangerang terjadi pada Rabu (8/9) sekitar pukul 01.45 WIB. Korban tewas saat ini berjumlah 44 orang, dari sebelumnya 41 orang.
ADVERTISEMENT
Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Terkait kondisi lapas yang overload telah dibenarkan Menkumham Yasonna Laoly. Dari kapasitas tampung 600 orang, lapas tersebut justru diisi oleh 2.072 tahanan dan narapidana.