Demokrat: Moeldoko Sebaiknya Mundur sebagai Ketum daripada KSP, Lebih Mulia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Deputi Balitbang Demokrat Syahrial Nasution berpandangan sebaiknya Moeldoko mundur sebagai ketum Demokrat daripada mundur sebagai KSP. Menurutnya, langkah itu lebih bermartabat.
"Berharap Pak Moeldoko mau mundur sebagai Ketum Partai Demokrat abal-abal jauh lebih mulia. Ketimbang kepentingan mendesak mundur dari jabatan KSP," kata Syahrial dalam Twitternya yang dikirim kepada wartawan, Rabu (17/3).
"Ibaratnya mempertaruhkan kehormatan dengan martabat, tidak sepadan," sambungnya.
Dia mengatakan jabatan KSP diberikan Presiden Jokowi. Sementara, jabatan Ketum Demokrat versi KLB hanya diberikan oleh pihak yang ingin berpetualang politik.
"KSP diberi oleh Pak Jokowi sementara ketum abal-abal diinisiasi para petualang politik," tandas dia.
Sebelumnya, kubu Moeldoko yang dipimpin Jhoni Allen telah menyerahkan kepengurusan hasil KLB ke Kemenkumham. Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad menuturkan Kemenkumham menerima dengan baik permohonan SK kepengurusan di bawah kepemimpinan Moeldoko.
ADVERTISEMENT
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenkumham RI yang telah menerima dengan sangat baik, ramah dan terbuka. Ini menjadi contoh pelayanan publik yang sangat baik, terbuka, transparan bagi Pemerintahan Presiden Jokowi," kata Rahmad, Selasa (16/3).
Sementara itu, DPP Demokrat kubu AHY yakin Kemenkumham akan menolak SK kepengurusan Moeldoko karena dianggap cacat prosedur. Sebab, KLB ilegal tak memenuhi syarat hukum dan ketentuan yang berlaku.