news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demokrat: Prabowo Salah, Tak Melihat Momen saat Bicara Politik

4 Juni 2019 13:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Capres Prabowo Subijanto (kiri) usai bertemu SBY di Cikeas. Foto: Dok.Partai Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Capres Prabowo Subijanto (kiri) usai bertemu SBY di Cikeas. Foto: Dok.Partai Demokrat
ADVERTISEMENT
Pernyataan Ketum Gerindra Prabowo Subianto usai takziah ke kediaman Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat membuat sang tuan rumah keberatan. Pasalnya, Prabowo sempat menyinggung soal sikap politik almarhumah Ani Yudhoyono di tengah suasana duka.
ADVERTISEMENT
Elite Demokrat menilai Prabowo tak seharusnya bersikap seperti itu. Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai Prabowo sudah melakukan kesalahan dengan menyampaikan pernyataan tersebut.
"Yang pasti, Prabowo salah, tidak melihat momen saat bicara politik. Di tengah kedukaan yang sangat dalam, sungguh penyampaian itu tak pantas," kata Ferdinand, Selasa (4/6).
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa elite partainya tak akan memperpanjang masalah itu. Saat ini, Demokrat akan fokus menata hati pasca wafatnya Ani Yudhoyono.
"Tapi sudahlah, kami anggap selesai, kami akan menata hati ke depan," jelasnya.
Diketahui, SBY sempat keberatan dengan pernyataan Prabowo soal sikap politik Ani Yudhoyono. Usai Prabowo meninggalkan Cikeas, kepada awak media, SBY menyebut pernyataan soal politik harusnya tak disampaikan di tengah suasana duka.
ADVERTISEMENT
"Itu statement Pak Prabowo, itu politik, tentang Bu Ani, please tidak perlu disampaikan. Hari-hari ini penuh ujian bagi saya, Ibu Ani. Jangan dikaitkan dengan politik, itu tidak tepat dan tidak elok," kata SBY.
SBY pun mengucapkan pernyataan itu dengan suara yang bergetar. SBY juga memastikan bahwa mendiang istrinya tidak ingin dikaitkan dengan politik.
"Saya mohon pengertian perasaan kami yang berduka, beliau tidak ingin dikaitkan dengan politik," tutup SBY.