news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demokrat soal Amien Maju di 2019: Makin Banyak Capres, Makin Bagus

10 Juni 2018 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahean, Juru bicara Partai Demokrat (Foto: Intan Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahean, Juru bicara Partai Demokrat (Foto: Intan Novianti/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat menghargai Amien Rais yang menyatakan siap maju sebagai capres di Pemilu Presiden 2019. Namun, Partai Demokrat ragu Amien akan maju sebagai capres.
ADVERTISEMENT
"Bagus saja, semakin banyak capres semakin bagus. Tapi apa iya Amien akan maju? Bukankah beliau mendukung Prabowo?" ujar Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada kumparan, Minggu (10/6).
Namun, Demokrat tetap menghormati sikap Amien tersebut karena tiap warga negara berhak untuk maju. Selain itu, Demokrat juga mengingatkan bahwa untuk maju sebagai capres, harus ada syarat presidential threshold yang harus dipenuhi.
"Tapi apapun itu kami hormati, beliau punya hak maju. Tapi tolong pikirkan UU Pemilu yang mengatur presidential threshold 20 persen. Ini yang harus didobrak dulu supaya bisa jadi capres dengan mudah," ujar Ferdinand.
"Mestinya Pak Amien Rais dobrak syarat inkonstitusional PT 20 persen itu agar peluang terbuka," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Keinginan Amien untuk maju sendiri sebenarnya terinspirasi dari kemenangan Mahathir Mohammad di pemilihan Perdana Menteri Malaysia 2018. Sebab, berkaca dari Mahathir yang telah berusia 92 tahun, Amien merasa masih memiliki tenaga yang cukup untuk maju jadi capres.
"Kalau Mbah Amien Rais ini kan walaupun tua ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir Jadi, saya jadi remaja lagi sekarang kan ya, jadi saya terima kasih pPk Mahathir," kata Amien di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6) lalu.
Selain Amien, ada tiga nama lain dari PAN yang dapat dijadikan opsi calon presiden. Ketiga sosok itu adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, dan Sutrisno Bachir.