Demokrat soal Panglima TNI: Andika Tepat untuk Fokus Papua, Yudo untuk Maritim

13 September 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto: Dispen AL dan ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto: Dispen AL dan ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada November 2021. Kini, siapa sosok Panglima TNI baru yang dipilih Presiden Jokowi menjadi teka-teki.
ADVERTISEMENT
Tiga kepala matra TNI memiliki kans sebagai Panglima TNI yakni KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Namun, Andika dan Yudo disebut sebagai dua kandidat terkuat.
Anggota Komisi I Fraksi Demokrat DPR, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, mengatakan siapa pun Panglima TNI yang dipilih akan sesuai dengan kebutuhan Jokowi. Menurutnya, jika Jokowi ingin fokus terhadap isu Papua, kemungkinan Andika akan dipilih.
Namun, jika Jokowi ingin fokus kepada kekuatan poros maritim, Yudo kemungkinan akan ditunjuk sebagai Panglima TNI.
Anggota komisi I Fraksi Demokrat DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah. Foto: Dok. Pribadi
"Kalau Presiden memandang isu yang harus menjadi fokus adalah isu strategis di Papua dan perbaikan citra TNI di mata publik, mungkin KSAD pilihan tepatnya. Sebaliknya, jika Presiden ingin menghidupkan kembali visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, bisa jadi KSAL yang jadi jawaban," kata Rizki, Senin (13/9).
ADVERTISEMENT
Rizki pun berharap Jokowi segera berkirim surat ke DPR untuk segera diproses. Apalagi 3 bulan ke depan Hadi sudah memasuki masa pensiun.
"Kami menilai bahwa siapa pun yang hendak dijadikan Panglima TNI oleh Presiden, kami harap agar kandidatnya segera dimasukkan ke Komisi I untuk dilakukan fit and proper test," ujarnya.
"Mengingat pada November nanti Panglima yang sekarang akan segera pensiun, hendaknya Presiden segera mencari penggantinya agar waktunya tidak terlalu mepet dan bisa kami nilai secara saksama," lanjut dia.
Rizki berpandangan calon Panglima TNI harus segera diproses karena terdapat agenda besar ke depan yang harus dipantau seperti pelaksanaan PON di Papua.
"Belum lagi pada Oktober nanti akan ada PON di Papua yang memerlukan kontribusi pengamanan dari TNI. Jangan sampai ketika TNI harusnya fokus pada pekerjaan mereka di PON, tubuh TNI sendiri malah sibuk pada peralihan pucuk pimpinan tertinggi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam fit and proper test nanti, kata dia, pihaknya akan menanyakan soal visi misi calon Panglima TNI terhadap sejumlah isu strategis.
"Panglima masa depan harus punya pemikiran yang relevan dengan kebutuhan pertahanan Indonesia, baik yang mendesak maupun jangka panjang," tutupnya.