Demokrat soal PKB Ingin Cak Imin-AHY di 2024: Sah-sah saja, tapi Belum Prioritas

4 Juni 2021 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Waketum PKB Jazilul Fawaid (Gus Jazil) mewacanakan pasangan Muhaimin Iskandar (Cak Imin)-AHY di Pilpres 2024. Pasangan ini dinilai lebih fresh ketimbang Puan-Cak Imin.
ADVERTISEMENT
Terkait wacana tersebut, Wasekjen Demokrat Irwan merespons positif usulan PKB.
"Tentu kami sangat senang dan menyambut baik peluang koalisi dari sahabat kami PKB. Jejak langkah Demokrat dan PKB sangat penuh dengan sejarah keharmonisan dan maslahat untuk rakyat," kata Irwan, Jumat (4/6).
Sementara Deputi Bappilu DPP Demokrat Kamhar Lakumani menuturkan, pihaknya menghormati aspirasi politik yang berkembang di internal PKB terkait Pilpres 2024.
"Termasuk wacana memasangkan Mas Ketum AHY dengan Cak Imin. Sebagai wacana sah-sah saja, termasuk mengusulkan Cak Imin sebagai calon presidennya. Namun bagi Partai Demokrat, penyikapan dan pembahasan wacana seperti ini belum menjadi prioritas," ujar Kamhar.
Cak Imin di kantor kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kamhar menjelaskan, Partai Demokrat masih fokus pada agenda konsolidasi internal untuk mempersiapkan Musda dan Muscab, dan konsolidasi eksternal untuk melakukan kerja nyata yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat.
ADVERTISEMENT
"Yang hingga kini masih diterpa kesusahan akibat krisis ekonomi dan krisis kesehatan. Termasuk juga advokasi kebijakan untuk merespons dan melakukan telaah kritis atas berbagai persoalan yang belum teratasi, seperti misalnya ancaman terhadap pemberantasan korupsi yang berpotensi terganggu akibat peralihan status pegawai KPK menjadi ASN. Kami sangat serius terhadap ini. KPK adalah anak kandung reformasi sebagai institusi yang dibentuk untuk menjawab masalah KKN, khususnya korupsi yang merajalela di era Orba," jelasnya.
Sebelumnya, Waketum PKB Gus Jazil mewacanakan duet Cak Imin-AHY karena mendapat masukan masyarakat.
"Saya mendapatkan masukan dari sejumlah pihak terkait kemungkinan mengusung Gus AMI dengan AHY diduetkan. Saya pikir ini opsi yang bagus juga, lebih fresh, duet sipil-militer, religius-nasionalis. Namun semua itu tergantung respons dari masyarakat," kata Gus Jazil kepada wartawan, Kamis (3/6).
ADVERTISEMENT