Demokrat soal Politik Nasi Goreng Mega-Prabowo: Di Cikeas Juga Pernah

25 Juli 2019 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat mengapresiasi pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, politik nasi goreng bukan suatu hal yang baru.
ADVERTISEMENT
"Saya kira politik nasi goreng yang di Teuku Umar kemarin juga bukan suatu yang baru. Pernah juga muncul waktu baru Pak SBY di Cikeas bertemu dan silaturahminya juga bagus. Nah saya ingin mengapresiasi itu. Saya kira baik," kata Hinca di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).
Menurut Hinca, pertemuan antar elite politik penting demi menjaga keutuhan bangsa. Pertemuan itu juga menggambarkan bahwa semua pimpinan parpol meski berbeda pandangan di pilpres, pada akhirnya akan bersama-sama kembali.
"Dan itu menggambarkan kepada kita semua orang, semua pemimpin bisa duduk bersama dan saya menghargai, mengapresiasi itu," ucapnya.
Pertemuan Megawati dan Prabowo. Foto: Dok. Istimewa
Meski begitu, dari sekian parpol oposisi di pemilu kemarin, hanya Gerindra dengan Prabowo yang diundang bertemu oleh Megawati. Hinca pun tak mempersoalkan hal itu. Karena bisa saja, kata dia, besok atau lusa akan ada pertemuan antara elite Demokrat dengan PDIP atau elite parpol lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ya biasanya kan siapakah tamu yang datang bergantung tuan rumah yang mengundang. Jadi jangan salahkan pertemuan itu kalau tuan rumah mengundang seseorang. Mungkin besok lusa dan yang akan datang pertemuan-pertemuan serupa juga akan masih terjadi waktu masih panjang," jelas Hinca.
Hinca enggan merespons terkait kemungkinan Gerindra masuk ke koalisi pemerintah dan mendapat kursi di kabinet. Termasuk soal kemungkinan Demokrat mendapat kursi menteri di kabinet, Hinca enggan menjawab. Sebab hal itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Pertandingan ini masih lama. Tanggal 20 Oktober masih cukup lama dan itu prerogatif presiden. Biarkanlah presiden terpilih mencari putra putri terbaik yang menurut dia terbaik di kabinetnya," tutup Hinca.
Diketahui, SBY juga pernah menjamu Prabowo di Cikeas dengan nasi goreng pada 23 Juli 2018. Saat itu, keduanya tengah membahas skenario koalisi Pilpres 2019. Pada akhirnya, Demokrat mengusung Prabowo di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT