Demokrat soal Rekomendasi Ijtima Ulama: Serahkan ke Prabowo

30 Juli 2018 23:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syarief Hasan tiba di rumah SBY di Kuningan (Foto: Fitra Ardianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Syarief Hasan tiba di rumah SBY di Kuningan (Foto: Fitra Ardianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons usulan dari PKS yang akan memperjuangkan hasil rekomendasi pasangan capres dan cawapres dari ijtima ulama GNPF. Menurut Waketum Demokrat Syarief Hasan, SBY menyerahkan seluruh keputusan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
ADVERTISEMENT
"Pak SBY meresponnya bahwa semuanya kita serahkan pada capresnya. Karena kan pengalaman beliau selama dua periode waktu milih cawapres itu betul-betul di tangan Pak SBY sendiri. Baru setelah itu disampaikan pada parpol koalisi," kata Syarief Hasan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Senin (30/7).
Saat itu partai koalisi yang mengusung SBY menyambut baik keputusan yang diambil capres. Jadi dengan demikian Syarief menjelaskan itu hak prerogatif capres.
"Siapa yang kira-kira bisa diterima untuk menjadi teman bergandengan tangan," lanjut dia.
Pertemuan SBY dengan Salim Segaf Al-Jufri di Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dengan Salim Segaf Al-Jufri di Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Sementara itu saat disinggung soal tak tegasnya SBY untuk mengatakan Demokrat berkoalisi dengan Gerindra dan PKS, Syarief menjawab singkat. Yang jelas setelah ini masih ada pertemuan-pertemuan lanjutan.
"Tadi sudah sama juga intinya. Bahwa tadi sudah disampaikan bahwa insyaallah ke depan ini empat partai juga bisa bersama-sama kembali jadi nanti kan setelah ini kan ada pertemuan-pertemuan berikutnya lagi," ucap Syarief.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Syarief menegaskan, yang ditunggu hanyalah deklarasi capres dan cawapres. "Bahwa empat partai ini insyaallah ke depan akan bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya, PKS mengungkapkan alasan untuk memperjuangkan rekomendasi capres dan cawapres dari ijtima ulama. Alasannya, karena PKS merupakan partai yang dilahirkan dari para ulama.
“Selain ada aktivis di kampus, ada para birokrat yang kemudian menopang juga PKS, tentu saja mereka mundur dari status ASNnya waktu itu, dan itu terbentuknya PKS tidak pernah lepas dari para ulama dan dukungan umat,” kata Sekjen PKS Mustafa Kamal di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Senin (30/7).