Demokrat Tolak Gabung Koalisi Keumatan Jika di Bawah Komando Rizieq

7 Juni 2018 13:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahahean, tim hukum SBY (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahahean, tim hukum SBY (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengaku pihaknya enggan bergabung dengan koalisi keumatan jika di bawah komando Habib Rizieq Syihab. Poros keumatan ini sendiri merupakan koalisi yang diserukan Rizieq agar PAN, PKS, PBB, dan PA 212 mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Kalau citranya jadi subordinat atau di bawah komando Habib Rizieq Syihab, kami tidak akan terima itu. Makanya kemarin, setelah itu terjadi, Partai Demokrat membangun sikap kita akan membangun poros nusantara," ucap Ferdinand di DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/6).
Meski enggan bergabung, Ferdinand mengaku akan tetap nemempatkan para alim ulama di tempat tertinggi sebagai pembimbing dalam keseharian jika ada tindakan yang tidak sesuai dengan agama. Namun, ia menegaskan, hal itu tidak termasuk penentuan arah politik.
"Kita tempatkan Habib Rizieq sebagai penasihat, ayo. Tapi kalau menjadi komando dalam koalisi ini, Demokrat tidak mau," tegas Ferdinand.
Meski demikian, ia mengaku akan tetap menghargai sikap politik yang diambil ketum partai lain yang tergabung dalam koalisi tersebut. Padahal, menurut Ferdinand, tadinya Partai Demokrat sempat berniat untuk maju bersama-sama Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Tadinya kami bersama-sama, kita ingin bersama Pak Prabowo. Ini kita agak injak rem, nih," tuturnya.
Ferdinand mengatakan pertemuan Prabowo-Amien Rais dan Rizieq Syibah di Makkah, seakan-akan menegaskan bahwa koalisi keumatan berada di bawah Rizieq Syihab.
"Orang-orang yang menyampaikan itu, seolah-olah itu adalah komando Pak Habib Rizieq. Jadi kalau itu komando Rizieq, ya Demokrat mengurungkan niat akan gabung di sana," ujarnya.
Koalisi keumatan ini sendiri terbentuk usai pertemuan antara Rizieq dengan Amien Rais, Prabowo Subianto, Rizieq Syihab dan pengurus Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Makkah. Koalisi keumatan sendiri terdiri dari PAN, PKS, PBB, dan PA 212 mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.