Demonstran di Hong Kong Barikade Kampus, Mahasiswa China Mengungsi

14 November 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demontrans di Universitas Cina Hong Kong, Hong Kong.
 Foto: REUTERS / Tyrone Siu
zoom-in-whitePerbesar
Demontrans di Universitas Cina Hong Kong, Hong Kong. Foto: REUTERS / Tyrone Siu
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi yang dimotori mahasiswa di Hong Kong semakin memanas. Demonstran mulai membarikade kampus, bersiap untuk pertempuran lama dengan polisi. Sementara para mahasiswa China yang merasa keselamatannya terancam pilih mengungsi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, ribuan mahasiswa pada Kamis (14/11) membarikade diri dalam kampus. Mereka menutupi jalan dengan tiang besi, batu bata, atau kursi dan meja. Dalam empat hari terakhir, situasi tegang dan kegiatan belajar-mengajar dihentikan.
Demontrans menggunakan ketapel untuk melempari polisi saat demonstasi di di Hong Kong Baptist University, Hong Kong. Foto: REUTERS / Thomas Peter
Para mahasiswa telah menimbun makanan, batu dan bom Molotov untuk melempari polisi. Bahkan mereka menyerang polisi dengan panah api dan ketapel. Polisi telah siaga di depan kampus-kampus Hong Kong untuk mengantisipasi kekerasan.
Beberapa demonstran juga memblokade jalanan utama Hong Kong, memaksa polisi untuk bertindak. Pada Kamis pagi, polisi menembakkan air mata untuk membubarkan massa yang menutup terowongan penghubung Hong Kong dan wilayah Kowloon.
Seorang pengunjuk rasa berjalan di kampus Universitas Cina di Hong Kong. Foto: REUTERS / Thomas Peter
Situasi ini membuat mahasiswa asal China ketakutan, terutama setelah muncul video penyerangan terhadap orang-orang dari China daratan. Banyak dari mereka yang mengungsi ke wilayah tetangga, Shenzen.
ADVERTISEMENT
"Situasi menjadi tidak aman lagi dan saya tidak melihat kondisinya akan membaik," kata seorang mahasiswa China yang menolak disebut namanya di Shenzen.
Seorang pria memadamkan api yang dipicu oleh pengunjuk rasa di Universitas Politeknik Hong Kong di Hong Kong. Foto: REUTERS / Shannon Stapleton
Puluhan mahasiswa China bahkan meminta bantuan polisi untuk mengevakuasi mereka dari Hong Kong lewat jalur laut, karena jalanan darat sangat berbahaya.
Komunitas Pemuda Shenzen yang berada di bawah Liga Pemuda Komunis menawarkan penginapan gratis bagi mahasiswa China yang lari dari Hong Kong. Tawaran yang sama dilayangkan asosiasi mahasiswa Peking University di Shenzen. Beberapa jam setelah tawaran diberikan, mereka mengaku kebanjiran telepon dari 300 mahasiswa China.
Demonstran di Hong Kong serang polisi dengan panah. Foto: AFP/Anthony Wallace
Beberapa mahasiswa China masih berharap untuk bisa melanjutkan studi di Hong Kong. "Jika pemerintah bisa mengendalikan situasi, saya akan kembali ke Hong Kong pekan depan," kata Shuai, mahasiswa 22 tahun dari Hong Kong University of Science and Technology.
ADVERTISEMENT
Aksi protes di Hong Kong telah berlangsung selama enam bulan. Awalnya demonstran menolak RUU ekstradisi terpidana ke China Daratan. Namun setelah pemerintah Hong Kong membatalkan RUU tersebut, aksi tidak juga mereda. Massa kini mendesak kebebasan penuh di Hong Kong tanpa campur tangan China.