Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Dendang Magdalena, Romansa Prajurit TNI di Batas Negara
ADVERTISEMENT
Ada yang unik saat kunjungan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal Joni Supriyanto ke pos perbatasan lintas negara Indonesia-Timor Leste di Mootain, Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
Saat masuk ke dalam pos, Joni meminta seorang di antara prajurit itu menyanyi sambil bermain gitar.
Beberapa serdadu dari satgas Pengaman Perbatasan R 142/KJ bergerak cepat mencari gitar. Tapi sejurus kemudian para prajurit ini sudah duduk berbaris di hadapan Joni, lengkap dengan pemain gitar mereka.
"Sudah, bawakan lagu," perintah Joni, Jumat (13/3).
"Siap! Mohon petunjuk dan arahan," kata si pemain gitar yang berpangkat kopral ini.
"Ya kamu biasanya main lagu apa," tanya Joni.
"Siap! Lagu Batak," sahut si Kopral.
Tapi sang pimpinan pos, Letnan Satu Sahita, kemudian mengarahkan prajuritnya. Tak lama, genjrengan gitar dimulai, si Kopral pun mulai bernyanyi.
Hey gadis Timor Leste, kita bertemu di pintu batas Motaain
Saat itu bergetar rasa di hatiku
ADVERTISEMENT
O Magdalena, merenggut hatiku
O Magdalena, kau curi pandang padaku
Begitulah kira-kira petikan bait lagu berjudul Magdalena ini.
Lagu ini sebenarnya diciptakan oleh satgas Pamtas terdahulu. Kala itu, satgas dipimpin oleh Kolonel Fransiskus yang saat ini menjadi Kasie Ops Intel Kodam IX Udayana. Kebetulan, Frans ikut dalam rombongan Kasum TNI.
"Itu lagu ciptaan saya dan rekan-rekan dulu, tahun 2014 pas masih mayor. Kebetulan memang rekan-rekan dulu suka musik dan menyanyi. Ya sudahlah kita buat," kata Frans.
Pos Motaain merupakan salah satu pos terdepan di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Dari pos tersebut, tinggal menempuh 2 kilometer maka sudah menemui garis kuning, yang jadi tanda batas kedua negara.
Sementara para prajurit ini sudah 7 bulan bertugas di Pos Perbatasan. Kurang 2 bulan lagi, mereka akan ditarik kembali ke kampung halaman mereka di Jambi.
ADVERTISEMENT
Lagu itu bercerita tentang pertemuan antara orang Indonesia, yang mungkin saja prajurit yang masih membujang, dengan seorang perempuan Timor Leste yang manis. Lagu seakan menghapus batas, antara Indonesia dan Timor Leste yang sudah berpisah sejak tahun 1999 ini.
Lagu juga jadi pelipur lara prajurit yang jauh dari keluarga ini. Dan lagu cinta, mungkin bisa melunakkan hati para pejuang di garda depan bangsa.
"O Magdalena, kau terima cintaku...
O Magdalena, Cinta bersemi, di tugu batas," tutup lagu tersebut.