Denny Indrayana Takjub, Donasi untuk Gugat ke MK Terkumpul Rp 59 Juta Sehari

18 Desember 2020 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Denny Indrayana launching Gerakan Rp 5.000. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Denny Indrayana launching Gerakan Rp 5.000. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Cagub Pilgub Kalsel, Denny Indrayana-Difriadi, me-launching Gerakan Donasi Rp 5.000 untuk menggugat Pilgub Kalsel ke Mahkamah Konstitusi (MK). Baru sehari diluncurkan, gerakan ini mendapatkan sambutan luas dari pendukung dan jumlah donasi yang telah terkumpul telah mencapai angka jutaan rupiah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dihimpun dari rekening atas nama Denny Indrayani/Difriadi Drs siang tadi, jumlah dana yang sudah masuk mencapai Rp 59.166.931,00. Bahkan, Denny menyebut sampai harus ganti buku tabungan.
“Antusiasme masyarakat untuk berdonasi dalam gerakan Rp 5.000 Selamatkan Banua Kita sangat luar biasa. Ini menjadi semangat bagi kita untuk berjuang mempertahankan kemenangan hasil Pilgub 9 Desember lalu melalui sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi,” kata Denny, Jumat (18/12).
Denny mengatakan, donasi tersebut bersifat sukarela tanpa paksaan. Gerakan tersebut juga wujud pendidikan politik penting bagi masyarakat bahwa politik membutuhkan biaya.
“Tapi yang penting dari hal tersebut bagaimana cara yang dilakukan harus dengan model amanah, tepat, dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Denny Indrayana launching Gerakan Rp 5.000. Foto: Dok. Istimewa
Denny mengungkapkan sengaja membuka donasi setelah pencoblosan karena takut menimbulkan persepsi di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Sekarang setelah kami bekerja keras, turun ke lapangan setahun lebih dalam proses sosialiasi, setelah mendapatkan mandat lebih 800 ribu suara di TPS-TPS, maka saya memandang inilah waktu yang tepat untuk membuat gerakan. Dana tersebut akan dipertanggungjawabkan dalam proses perjuangan di Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, proses sengketa di MK akan membutuhkan banyak anggaran untuk mendatangkan saksi di Jakarta, mengumpulkan bukti-bukti data pendukung, hingga akomodasi.
“Semua itu bagian konkret dalam pengajuan sengketa yang harus disiapkan. Selain yang terpenting juga wujud pendidikan politik ini bisa membangun kebersamaan dan militansi gerakan. Bahwa Hijrah Gasan Banua, kebutuhan akan kepemimpinan yang baru di Kalsel, adalah milik bersama,” tegasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan pihaknya ini bukan soal dirinya dan Difri saja. Melainkan bagaimana Banua ke depan bisa diperjuangkan lebih baik lagi, sehingga rekening donasi tidak memakai rekening pribadi.
ADVERTISEMENT
“Salah satu syaratnya adalah dengan berdua dengan Haji Difri. Jadi yang membuka, yang melihat aliran transaksi keluar masuk adalah saya dan Pak Difri. Memang sebelumnya ada kendala perbankan, kemarin menghubungi beberapa bank ada yang mengatakan tidak bisa dan ada pula belum menjawab. Yang bisa dengan cepat merespons adalah salah satu bank. Itu sebabnya baru satu bank yang dipakai,” ungkapnya.
Saat ini, Denny dan pihaknya sedang menghubungi bank lain untuk membantu Gerakan Donasi Rp 5.000 Selamatkan Banua Kita. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah menyampaikan donasi.
Menurutnya dengan donasi tersebut, yang menyumbang adalah masyarakat dari berbagai lapisan yang menginginkan adanya perubahan bagi Kalsel.
“Jadi penggalangan dana ini bukan semata mengumpulkan uang untuk perjuangan, tapi sebagai simbol bahwa kita melawan kezaliman. Karena itu daulat rakyat kita tegaskan dengan swadana untuk menyelamatkan Banua. Suara dan dana rakyat ini akan kami pertanggungjawabkan penggunaannya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT