Denpom Jaya Dalami Motif Anggota TNI Keroyok 4 Warga di Depan Polres Jakpus

29 Maret 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah oknum TNI yang terlibat pengeroyokan terhadap 4 warga di Jakarta Pusat sudah dilakukan pemeriksaan di Danpom Jaya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Nugraha Gumilar.
“Sudah kan udah naik ke Denpom kemarin. Ya kembali lagi prosedur kita lakukan,” kata Nugraha di Lanud Halim, Jakarta, Jumat (29/3).
Nugraha menyebut jajaran Denpom Jaya masih memeriksa anggota TNI yang diduga terlibat pengeroyokan itu. Tim akan mendalami motif pengeroyokan juga sejauh mana keterlibatan mereka dalam peristiwa itu.
“Kita lihat sejauh mana tingkat kesalahan dan apa yang dilakukan dan diceritakan bagaimana,” ungkapnya.
“Sudah masuk Denpom kok di Jakarta,” tutup dia.

Latar Belakang Kasus

Sejumlah anggota TNI terlibat aksi pengeroyokan terhadap empat warga tepat di depan Markas Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/4) dini hari. Keempat korban tersebut adalah Abdullah (26), Mamih (42), Hasan (32), dan Syefri Wahyudi (26).
ADVERTISEMENT
"Di jalan raya depan Polres Jakpus tergeletak 4 orang dalam kondisi terluka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis (28/3).
Susatyo menjelaskan, peristiwa itu dipicu adanya aksi pengeroyokan yang lebih dulu dialami seorang prajurit TNI bernama Prada Lukman di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya pada Rabu (27/3) dini hari.
Adapun penyebab Prada Lukman dikeroyok lantaran salah satu pedagang di Pasar Cikini, yang juga memiliki anak anggota TNI, terlibat perselisihan dengan seseorang bernama Odi Rohadi.
Atas pengeroyokan yang dialami Prada Lukman, sejumlah prajurit TNI lantas mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan ketiga tersangka pengeroyokan diproses dengan benar.
Rupanya, banyak prajurit TNI yang datang semakin banyak. Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan Garnisun untuk bisa memberikan pengertian kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 01.00 WIB, ada empat orang yang tiba-tiba diletakkan dalam kondisi terluka di depan Mapolres Jakarta Pusat. Namun belum dijelaskan rinci bagaimana proses pengeroyokan itu bisa terjadi. Termasuk siapa saja para korban itu.
"Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 2024 sekitar pukul 01.00 WIB, tiba-tiba di jalan raya depan Polres Jakarta Pusat itu tergeletak empat orang dalam kondisi terluka, dengan sejumlah orang yang melakukan penganiayaan di depan jalan raya depan Polres Jakpus," ungkap Susatyo.
Sementara itu, Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, menyebut belasan prajurit yang diamankan karena diduga terlibat pengeroyokan terhadap 4 warga sipil itu.
"Jumlah yang mengeroyok orang-orang ini, kita belum bisa tentukan. Tapi yang diamankan Pomdam ini ada 8 orang, ditambah mungkin sore ini lagi 6 orang. Nanti akan kita pisah-pisahkan apa terlibat langsung atau hanya ikut-ikutan," kata Irsyad.
ADVERTISEMENT
"Masih lakukan pemeriksaan. Hukum seberat-beratnya pasal penganiayaan, mungkin akan berpotensi dipecat," tuturnya.