Departemen Kesehatan AS: Suntikan Booster Vaksin COVID-19 Belum Diperlukan

14 Juli 2021 2:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang dokter menyuntikkan vaksin corona kepada perawat di Long Island Jewish Medical Center di New Hyde Park, New York, AS, Senin (14/12).  Foto: Brendan McDermid/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang dokter menyuntikkan vaksin corona kepada perawat di Long Island Jewish Medical Center di New Hyde Park, New York, AS, Senin (14/12). Foto: Brendan McDermid/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pejabat Kesehatan Amerika Serikat mengatakan, bagi penduduk yang telah disuntik vaksin COVID-19 dua dosis tak perlu menerima suntikan booster atau vaksinasi ketiga. Pernyataan itu disampaikan usai pertemuan dengan pihak vaksin Pfizer.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pfizer telah meminta regulator kesehatan AS untuk mengesahkan pemberian dosis booster vaksin COVID-19.
Permintaan ini berdasarkan pertimbangan dari bukti risiko infeksi yang lebih besar 6 bulan setelah vaksinasi dan penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Pejabat dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS atau HHS mengatakan, mereka masih akan membahas urgensi pemberian suntikan booster.
Sementara pihak Pfizer memastikan mereka akan membawa data yang lebih pasti dalam jurnal peer-review.
"Baik Pfizer dan pemerintah AS memiliki rasa urgensi yang sama untuk tetap berada di depan virus penyebab COVID-19, dan kami juga setuju bahwa data ilmiah akan menentukan langkah selanjutnya dalam proses regulasi ketat yang selalu kami ikuti," kata juru bicara Pfizer Sharon Castillo dikutip dari Reuters, Rabu (14/7).
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
Sebelumnya, Direktur National Institutes of Health, Francis Collins, menunjukkan sebuah penelitian yang menyatakan orang yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna mungkin tidak memerlukan suntikan lain. Kecuali jika virus bermutasi.
ADVERTISEMENT
"Untuk beberapa waktu, kecuali jika SARS-CoV-2 berevolusi menjadi bentuk atau varian baru yang dapat dihindari. kekebalan yang diinduksi vaksin ini," jelasnya.
Sejak varian Delta asal India mendominasi infeksi COVID-19 di berbagai negara, memang banyak yang khawatir tentang kecukupan vaksin yang telah dilakukan dan saat ini tengah berjalan di berbagai negara.
Beberapa ahli menilai butuh suntikan booster jika terjadi lonjakan rawat inap atau kematian di antara orang yang divaksinasi.
Sementara WHO menegaskan, negara-negara kaya tidak boleh memesan suntikan booster untuk warga yang divaksinasi. Sebab masih ada negara lain belum menerima vaksin COVID-19 sama sekali.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: