Deteksi Cacar Monyet, Bandara Ngurai Rai Pasang Thermal Scanner

15 Mei 2019 15:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Dok. Angkasa Pura I
zoom-in-whitePerbesar
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Dok. Angkasa Pura I
ADVERTISEMENT
Temuan kasus seorang Warga Negara (WN) Afrika yang positif mengidap cacar monyet (monkeypox) di Singapura turut diantisipasi oleh Indonesia. Salah satunya di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ikut melakukan pemeriksaan terhadap penumpang atau turis asal Singapura yang ingin masuk ke Bali.
ADVERTISEMENT
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar melakukan penyisiran untuk mengantisipasi agar tak ada potensi virus cacar monyet masuk ke Bali. Satu thermal scanner atau pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi virus cacar monyet juga dipasang di area kedatangan internasional.
"Jadi antisipasi kami aktifkan thermal scanner. Thermal scanner itu alat untuk mendeteksi suhu tubuh. Setiap penumpang yang datang dari Singapura kita screening melewati thermal scanner," kata Kepala Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah, Dirjen Pengendalian Penyakit KKP Denpasar, Putu Alit Sudarma, di Bandara Ngurah Rai, Rabu (15/4).
Scanner atau alat deteksi suhu tubuh di area kedatangan internasional bandara I Gusti Ngurah Rai. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ia menjelaskan, jika thermal scanner mendeteksi ada penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, maka akan diperiksa lebih lanjut. Jika terindikasi cacar monyet, penumpang akan dipindahkan ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
"Begitu suhunya di atas 38 derajat ke atas berarti itu terfoto. Maka orangnya kita dalami lagi untuk memastikan dia sakit apa. Jika misalnya kita curigai sebagai monkeypox (cacar monyet), kita sudah kerja sama dengan RSUP Sanglah untuk perawatan lebih lanjut," jelas Sudarma.
Jika penumpang tersebut datang bersama rekan atau keluarganya, KKP juga turut akan melakukan pemeriksaan.
"Terhadap orang yang sehat yang mengikuti dia, yang sempat kontak dengan yang disuspect, kita juga lakukan survailance epidemiologi, kita lakukan pengamatan," ucap dia.
Namun, pihaknya tak hanya melakukan pengawasan terhadap turis asal Singapura, tetapi juga wisatawan dari negara lain.
"Prinsipnya kami melakukan kewaspadaan terus, jadi ada 49 flight internasional yang melewati Bandara Gusti Ngurah Rai kami melakukan selektif, artinya terpilih yang berisiko selalu kita tingkatkan kewaspadaan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, KKP belum menemukan ada penumpang yang terindikasi penyakit cacar monyet. Sudarma menuturkan pihaknya juga telah menyiagakan 6 hingga 8 petugas medis di klinik Ngurah Rai dan akan berjaga selama 24 jam.
Ia juga mengimbau warga yang masih sehat untuk mencegah terjangkitnya cacar monyet. Beberapa yang bisa diantisipasi adalah dengan menghindari kontak dengan binatang pengerat dan primata, makan makanan bergizi, dan memastikan makanan yang akan dilahap bebas dari virus.
"Pertama untuk mencegah itu dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Jadi mencuci tangan dengan sabun kemudian hindari kontak dengan binatang pengerat dan primata. Kemudian tingkatkan kesehatan dengan makan bergizi dan pastikan makanan bukan mengandung virus berisiko, agar berpotensi karena yang kemarin itu asalnya dari situ, ada gigitan, ada makan makanan yang binatangnya terinfeksi," tutupnya.
ADVERTISEMENT