Dewan Masjid DIY Imbau Takjil Bukber Puasa Tak Disajikan Prasmanan, Cegah Corona

6 April 2021 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi takjil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi takjil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY Prof Muhammad menyambut baik keputusan pemerintah memperbolehkan salat Tarawih di masjid saat bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Muhammad mengimbau agar takjil maupun menu buka bersama tidak disajikan dalam bentuk prasmanan. Harapannya, langkah itu bisa menekan penularan kasus corona.
"Kita imbau saat membagi takjil atau buka (puasa) bersama tetap jaga jarak. Kemungkinan agak riskan," kata Muhammad saat dihubungi, Selasa (6/4).
"Kalau nasi boks ambil sendiri bisa. Jangan prasmanan (ambil sendiri) kalau kita (rata-rata kan) nasi bungkus atau apa, nggak apa-apa," katanya.
Kemudian takjil tersebut diharapkan diambil masing-masing jemaah dengan cara antre dan tidak menimbulkan kerumunan. Takjil tidak dibagikan dari takmir ke jemaah untuk menghindari kontak langsung.
"Tinggal diatur pengambilannya supaya tidak berkerumun, modelnya berbaris," ujarnya.
Suasana Salat Tarawih di Masjid Jogokariyan Yogyakarta di tengah wabah corona tahun 2020. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Tarawih Dua Shift

Sebelumnya, Dewan Masjid mengusulkan agar salat Tarawih digelar dua shift. Hal ini lantaran Pemda DIY mengimbau kapasitas maksimal masjid 50 persen.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami di Dewan Masjid dari pusat itu kalau kapasitas masjidnya tidak muat bisa diselenggarakan dua shift. Alternatif kami imbau takmir ini kan sebagai organisasi punya peran melayani jemaah bisa dibicarakan dengan jemaah," ujar Muhammad.
Dengan digelar dua shift, harapannya jemaah bisa terakomodasi salat di masjid semua. Meski, sebenarnya salat Tarawih bisa dilaksanakan di rumah.