Dhito, Anak Pramono Anung, Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kediri

27 Juli 2020 14:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono. Foto: Ach/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono. Foto: Ach/ANTARA
ADVERTISEMENT
Putra Seskab Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, kemungkinan akan menghadapi kotak kosong di Pilkada Kabupaten Kediri Desember mendatang. Pasalnya belum ada penantang kuat bagi Dhito.
ADVERTISEMENT
Dhito berpasangan dengan kader PKB Dewi Maria Ulfa. Selain PDIP dan PKB, pasangan ini juga didukung oleh NasDem, Golkar, dan PAN. Gerindra berdasarkan informasi yang dihimpun kabarnya juga akan memberikan dukungan kepada Dhito dan Dewi.
PDIP sendiri di DPRD Kabupaten Kediri memiliki 15 kursi, PKB 9 kursi, Gerindra 5 kursi, Golkar 6 kursi, NasDem 4 kursi, PKS 1 kursi, PPP 2 kursi, PAN 5 kursi dan Demokrat 3 kursi.
Jika lima partai tersebut yaitu PDIP, NasDem, Golkar, PAN, dan Gerindra resmi mendukung Dhito-Maria, maka sisa partai yang ada tak akan bisa mengusung kandidat karena tak mampu memenuhi syarat minimum 10 kursi.
Dhito mengamini ada peluang menghadapi kotak kosong di Pilkada Kediri mendatang. Namun, dia mengaku hingga saat ini tetap 'berdarah-darah' merebut simpati rakyat Kediri.
ADVERTISEMENT
"Walaupun karpet merah (berpotensi lawan kotak kosong), tetapi tetap saya berdarah-darah di sini," kata Dhito dalam sebuah Diskusi Daring Politika Research & Consulting bertajuk 'Calon Kepala Daerah Muda Bisa Apa', Minggu (26/7).
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto ketika dimintai tanggapan soal fenomena itu, berpendapat hal itu menunjukkan basis legitimasi yang dimiliki Dhito kuat.
"Mahkamah Konstitusi telah mengatur, ketika ada kecenderungan orang menjadi calon tunggal karena basis legitimasinya cukup kuat, maka tetap masyarakat diberikan opsi kotak kosong. Jadi itu juga sebuah proses demokrasi yang sehat," kata Hasto dalam diskusi yang digelar DPP PDIP dengan tema 'Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik Dedikasi, Motivasi, hingga Respons Politik Dinasti', yang dilaksanakan secara daring, Jumat (24/7).
Ilustrasi pilkada Foto: Embong Salampessy/Antara
Selain di Kediri, Putra Sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka juga bisa menghadapi kotak kosong, sebab hampir seluruh partai di Solo melabuhkan dukungan untuk Gibran, kecuali PKS. Satu-satunya yang kemungkinan bisa melawan Gibran adalah paslon dari jalur independen yaitu Bagyo Wahyono dan FX Supardjo. Namun, pasangan ini masih menanti hasil verifikasi faktual dari KPU.
ADVERTISEMENT

Pilkada, tak selamanya kotak kosong mulus

Fenomena calon tunggal di Pilkada pernah juga menemui kekalahan. Yang teranyar adalah Pilwalkot Makassar, saat itu calon tunggal kalah dengan kotak kosong.
Pasangan menantu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatik (Appi-Cicu) takluk dengan kotak kosong. Pasangan Appi-Cicu meraih suara 46,77 persen, sementara kotak kosong 53,23 persen.
Walhasil sejak Juli 2018 hingga hari ini sudah 2 tahun lebih Makassar dipimpin oleh seorang Pelaksana tugas (Plt). Kini, Pilwalkot Makassar akan kembali digelar pada 9 Desember mendatang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).