Di Aplikasi Kawal Haji, Kemenag Paling Banyak Terima Laporan soal Akomodasi

Media gathering peluncuran aplikasi Kawal Haji dari Kementerian Agama RI di Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan

Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) meluncurkan aplikasi Kawal Haji. Aplikasi tersebut diluncurkan bertujuan untuk memberikan informasi seputar penyelenggaraan ibadah haji.

Hingga saat ini, laporan yang masuk ke aplikasi Kawal Haji sebanyak 229. Ketua Tim Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kemenag RI Irfan Sembiring menyatakan, laporan terbanyak ada pada kategori akomodasi.

"Laporan sampai saat ini 229 laporan, paling banyak terkait akomodasi 85 (laporan), itu akomodasi baik akomodasi yang ada di Arab Saudi maupun di asrama haji, juga masuk," ujar Irfan dalam jumpa pers di Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (27/5).

Laporan selanjutnya dari kategori orang hilang sebanyak 69. Menurut Irfan, kategori ini perlu diperbaiki namanya. Sebab kategori orang hilang adalah jemaah haji yang biasanya terpisah dari rombongan.

"Berikutnya 69 laporan, tapi kategorinya lagi kami cari. Di sini kategorinya orang hilang tapi sebenarnya bukan orang hilang. Kesannya 69 orang hilang beneran padahal biasanya dia terpisah rombongan tidak tahu arah pulang, kategori ini harus kami clear kan," ucap Irfan.

Ada 53 laporan juga terkait keluhan transportasi di Arab Saudi serta 22 laporan terkait konsumsi. Sebanyak 175 laporan telah selesai dan 27 laporan lainnya masih aktif atau masih diselesaikan. Sisanya, laporan ditutup karena dianggap tak relevan.

Hingga kini, aplikasi Kawal Haji sudah di download 5 ribu lebih pengguna. Namun aplikasi ini baru beroperasi di android dan selanjutnya akan beroperasi di iOS.