Di Hadapan 50 Guru Besar, Surya Paloh Ngaku Takut Pakai Gelar Honoris Causa

22 Oktober 2022 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berjalan menuju presidensial lounge di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022).
 Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berjalan menuju presidensial lounge di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengaku takut memakai gelar honoris causa di namanya. Hal itu, ia sampaikan dalam pertemuan silaturahmi dengan 50 guru besar di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10).
ADVERTISEMENT
Ia berpandangan, komunikasi dan pendekatan dengan menggunakan gelar seseorang terlalu datar. Menurutnya, sebaiknya pendekatan dilakukan dengan subtansi yang dimiliki orang tersebut.
"Kita terlalu datar dengan aspek pendekatan, bukan subtansi. Semua kita ubah berdasarkan pendekatan luar, termasuk gelar-gelar profesor, doktor juga honoris causa dan sebagainya," kata Paloh di lokasi.
"Saya pun takut pakai itu (gelar honoris causa)," imbuh dia.
Menurut Paloh, gelar hanya merupakan aksesoris semata dalam nama seseorang.
"Karena ini masalah aksesoris, kalau dianggap beriman saya pakai songkok, pakai lagi selendang, lebay, baru itu dianggap sebagai Muslim yang paling baik. Saya pun mempertanyakan memangnya saya kurang muslim?" tutur bos media grup ini.
Anies Baswedan, Prananda Paloh, Willy Aditya, dan Johhny Plate di peluncuran program penjaringan caleg NasDem Memanggil. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Seperti halnya dengan gelar, Paloh menyinggung label yang kini dilekatkan terhadap NasDem oleh sejumlah orang, karena keputusan politiknya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, NasDem pernah disebut partai penista agama. Kini, sebutan label itu kembali muncul, tetapi dalam bentuk yang berbeda.
Kali ini, NasDem disebut sebagai partai kadrun karena akan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di 2024.
"Kan aneh dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini baru jadi kadrun," tutupnya.
Surya Paloh tercatat penerima gelar kehormatan gelar Doktor Honoris Causa oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Malang. Gelar tersebut diberikan ke Paloh karena ia dianggap sosok yang telah banyak berkontribusi dalam politik kebangsaan. Gelar tersebut dianugerahkan kepada Paloh pada Juli 2022 lalu.