Di Indonesia Pakai Jas Hujan, Di AS Perawatnya Pakai Plastik Sampah

27 Maret 2020 10:24 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perawat berhati malaikat Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perawat berhati malaikat Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah virus corona yang menyebar begitu masif membuat rumah sakit kewalahan. Tak hanya persoalan ruangan, mereka juga berjuang menyediakan kebutuhan dasar bagi para dokter dan perawat dalam menangani pasien terinfeksi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Persediaan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan baju hazmat semakin tipis dari hari ke hari. Di Indonesia, sejumlah tenaga medis bahkan harus rela memakai jas hujan menyusul habisnya APD.
Kelangkaan APD nyatanya juga terjadi di belahan dunia lain. Di Amerika Serikat (AS), para perawat harus rela memakai kantong plastik sampah guna menghindari tertular virus corona ketika merawat pasien.
Hal itu diketahui dari foto yang ramai menjadi perbincangan di dunia maya. Foto itu menunjukkan tiga perawat di Mount Sinai West, New York Citu, yang tengah berpose di lorong rumah sakit sambil mengenakan plastik sampah hitam sebagai penutup tubuh.
“Tak ada 'gaun' lain (APD) di seluruh rumah sakit,” bunyi pesan dalam unggahan tersebut dikutip New York Post.
ADVERTISEMENT
Sementara, perawat di rumah sakit sekitar Colombus mengatakan persediaan APD yang semakin menipis menjadi salah satu penyebab kematian asisten manajer perawat bernama Kious Kelly. Ia dinyatakan terinfeksi corona dua pekan lalu dan meninggal pada Selasa (24/3).
“Kious tidak pantas merasakan hal ini. Rumah sakit sudah sepatutnya bertanggung jawab. Rumah sakit telah membunuhnya,” ucap mereka.
Menurutnya, tipisnya persediaan APD sejatinya sudah berlangsung setahun belakangan ini. Ia mengaku bahkan sampai harus menyembunyikan APD ketika unit lain memintanya.
Foto kolase perawat dari rumah sakit Universitas Keimyung, Daegu, Korea Selatan yang terinfeksi virus corona. Foto: Ed JONES / AFP
“Ketika kami mulai menerima pasien COVID-19, persediaan APD menjadi semakin kritis,” kata seorang perawat.
“Kami harus menggunakan masker, baju hazmat, dan pelindung wajah berulang kali. Mungkin kondisi ini akan terus terjadi sampai semuanya berakhir,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Per Jumat (27/3), AS kini memiliki 85.840 kasus positif corona, tertinggi di dunia. Sementara, sebanyak 1.296 orang tewas dan 753 dinyatakan sembuh.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!