Di KTT COP26, Jokowi Pamerkan Penurunan Deforestasi RI yang Signifikan

2 November 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat berbicara pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat berbicara pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya pada KTT Ke-26 Perubahan Iklim atau KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada Senin (1/11). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan pencapaian Indonesia di bidang kehutanan dalam beberapa tahun belakangan.
ADVERTISEMENT
“Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi (penebangan dan perusakan hutan) turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir,” kata Presiden Jokowi di Scottish Event Campus, disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi tidak merincikan seberapa besar penurunan laju deforestasi di Indonesia. Namun, ia mengatakan kebakaran hutan di Indonesia mengalami penurunan hingga 82% pada 2020.
“Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia. Indonesia juga sudah merehabilitasi 3 juta lahan kritis antara tahun 2010-2019,” jelasnya.
Sektor yang semula menyumbang 60% emisi gas rumah kaca, akan mencapai penyerapan bersih karbon (carbon net sink) selambatnya tahun 2030.
Presiden Joko Widodo saat berbicara pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Foto: ANDY BUCHANAN/POOL/AFP
Hutan sangatlah penting dalam perang melawan perubahan iklim. Hutan, sebagai paru-paru dunia, mampu menyerap hingga sepertiga dari emisi karbon global yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Namun, akibat deforestasi, dunia kehilangan area hutannya. Menurut World Resources Institute, dikutip dari Reuters, bumi kehilangan hutan seluas 258 ribu km persegi pada 2020 saja. Area yang hilang itu bahkan lebih luas dibandingkan wilayah Inggris Raya.
KTT COP26 (26th Conference of the Parties) ini berfokus pada melawan perubahan iklim, dengan mendesak negara-negara dunia untuk mengurangi emisi karbon mereka.
Tujuan utamanya adalah membatasi kenaikan rata-rata suhu global maksimal 1,5 hingga 2 derajat celsius.
Presiden Joko Widodo saat berbicara pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Jika suhu global melampaui batas tersebut, kondisi bumi akan jauh lebih buruk dari sekarang. Kenaikan permukaan laut, cuaca dan iklim yang semakin tidak menentu, kekeringan, gelombang panas, sampai kerusakan ekosistem laut mengancam.
Dalam KTT COP26 ini, lebih dari 100 negara di dunia, termasuk Indonesia, berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi dan memberantas degradasi lahan pada 2030 mendatang.
ADVERTISEMENT
Komitmen itu tercatat dalam the Glasgow Leaders' Declaration on Forests and Land Use.