Di Mana Posisi Sipir saat Lapas Tangerang Terbakar?

10 September 2021 16:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Lapas Tangerang Usai Terbakar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Lapas Tangerang Usai Terbakar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Blok C-2 Lapas Kelas 1 Tangerang terbakar pada Rabu (8/9) dini hari sekitar pukul 1.45 WIB. Sebanyak 44 narapidana tewas dalam insiden itu. Blok C-2 Lapas Kelas 1 Tangerang diisi oleh 122 narapidana.
ADVERTISEMENT
Keluarga korban banyak yang mempertanyakan: di mana keberadaan sipir pada saar kejadian? Mengapa sipir tidak mengevakuasi para narapidana yang terjebak dalam sel? Menanggapi hal itu, Kalapas Kelas I Tangerang Victor Teguh Prihartono mengatakan para sipir sudah berupaya semaksimal mungkin menyelamatkan para narapidana. Victor mengatakan pada saat kejadian, ada 13 sipir yang bertugas. Mereka dibagi-bagi tugasnya.
"Ada yang jaga depan, jaga blok, menara, juga keliling. Soalnya nggak mungkin diam saja di jalur per selnya, karena petugas kurang, intinya itu," ujar Victor saat dihubungi, Jumat (10/9).
Kobaran api yang membakar Lapas Klas 1 Tangerang. Foto: Dok. Istimewa
Victor mengatakan per shiftnya atau per regu, ada 13 sipir yang berjaga. Per shiftnya itu waktunya 8 jam kerja. Total ada 200-an sipir di Lapas Kelas 1 Tangerang. Dia tak menyebut jumlah pastinya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Victor mengatakan pada saat awal terjadinya kebakaran, sipir yang berjaga di menara pengawas melihat sudah melihat adanya api di Blok-C. Terdengar juga suara teriakan namun Victor tak menjelaskan secara detail seperti apa suara teriakannya.
Infografik Titik Kebakaran Lapas Tangerang. Foto: Tim Kreatif kumparan
Sipir yang berjaga di menara itu kemudian lapor ke Kalapas dan menelepon Damkar. Pada saat api baru membara, kata Victor, para sipir ini kemudian bergegas membuka gembok-gembok sel.
"Sipir yang jaga dari atas liat api, terus langsung menelepon damkar dan berusaha membantu padamkan api, berikut dengan sipir yang lain," ujar Victor. Victor mengatakan para sipir ini berupaya memadamkan api dengan apar (alat pemadam api ringan). Namun, dia tidak merinci ada berapa apar di sana.
ADVERTISEMENT
"Antisipasi kebakaran tentu ada, waktu kebakaran terjadi kita juga sudah berusaha padamkan dengan apar, tapi ternyata api cepat membesar dan menyebar dan ini masih diselidiki puslabfor ya harap sabar," ujar dia.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (PAS), Rika Aprianti juga mengatakan pada saat itu, sipir sudah berupaya semaksimal mungkin menyelamatkan narapidana di dalam sel.
"Saat itu petugas kami sudah sangat berusaha untuk menyelamatkan WBP (Warga Binaan), nggak ada yang ingin terjadi jatuhnya korban. Situasi panik dan buka kunci," ujar Rika. "Namanya mereka ketakutan, berhamburan keluar, itu yang harus kami hadapi," lanjut Rika. Rika mengatakan 13 sipir itu tersebar di 7 blok yang ada di Lapas Kelas 1 Tangerang. Mereka juga bahkan harus berjaga di 7 menara pengawasan yang ada di lapas.
ADVERTISEMENT
"13 orang semua tersebar, ada 7 blok hunian 13 petugas dan 7 menara diisi 4 sipir. Ini strategi komandan jaga untuk membagi itu, dapat diawasi secara giliran seperti di C-2, Blok C ada tiga paviliun," kata Rika.