Di Tengah Krisis Panjang, PM Sri Lanka Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe kini memegang jabatan ganda. Ia ditunjuk sebagai menteri keuangan negara itu pada Rabu (25/5/2022).
ADVERTISEMENT
"Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai menteri keuangan , stabilisasi ekonomi, dan kebijakan nasional di hadapan Presiden Gotabaya Rajapaksa pagi ini," demikian pernyataan dari kantor Presiden Sri Lanka, dikutip dari Reuters.
Wickremesinghe dikabarkan akan memimpin pembicaraan antara Kolombo dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait permohonan bantuan pinjaman Sri Lanka. Langkah ini diharapkan dapat menuntaskan krisis ekonomi yang telah menjerat negara ini selama beberapa bulan terakhir.
Wickremesinghe mengatakan dia akan mengajukan anggaran sementara dalam waktu enam minggu. Ia juga berencana untuk memangkas proyek infrastruktur demi mengubah rute dana menjadi program bantuan dua tahun.
Sri Lanka saat ini sedang berada dalam cengkeraman krisis ekonomi terburuk sejak mereka merdeka pada 1948 lalu. Kekurangan devisa menyebabkan kelangkaan pangan, obat-obatan, dan bahan pakar di seluruh penjara negara kepulauan ini.
ADVERTISEMENT
Rakyat yang telah habis kesabarannya pun turun ke jalan mulai akhir Maret lalu. Mereka menuduh dua bersaudara Rajapaksa, Presiden Gotabaya dan PM Mahinda, tak becus dalam mengurus ekonomi negara dan menuntut mereka untuk mundur.
Setelah unjuk rasa berujung pada kekerasan yang memakan korban jiwa, Mahinda Rajapaksa pun mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri dan digantikan oleh Ranil Wickremesinghe dua pekan lalu. Wickremesinghe sebelumnya sudah 5 kali menjadi kepala pemerintahan Sri Lanka.
Sejak itu, Presiden Rajapaksa dan Wickremesinghe mencoba menyusun kabinet menteri baru, menarik anggota dari partai yang berkuasa dan beberapa kelompok oposisi. Namun, posisi menteri keuangan yang sangat penting sangat sukar untuk diisi.
"Penunjukan menteri keuangan sangat penting karena dia perlu mengatur anggaran baru, berbicara dengan IMF dan menjadi ujung tombak dukungan fiskal," kata ekonom makro Asia Securities Lakshini Fernando.
ADVERTISEMENT
Menteri keuangan sebelumnya yang memulai pembicaraan dengan IMF pada April, Ali Sabry, mundur pada awal Mei ketika kabinet dibubarkan setelah PMi Rajapaksa mengundurkan diri.
Wickremesinghe sebelumnya sudah memiliki pengalaman dengan IMF. Ia menjabat sebagai perdana menteri ketika Sri Lanka terakhir memiliki program dengan pemberi pinjaman internasional pada 2016 lalu.
Dia juga telah membangun hubungan dengan kekuatan regional India dan Cina. Keduanya merupakan investor dan pemberi pinjaman utama yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh atas Sri Lanka.
"Ranil Wickremesinghe adalah pilihan yang lebih baik, tetapi kita harus melihat apakah dia memiliki mayoritas di parlemen dan apakah dia dapat melakukan pekerjaan sebagai perdana menteri dan menteri keuangan," nilai Fernando.
Penulis: Airin Sukono.