Di Tengah Pandemi, 2 Pemuda Gorontalo Bersepeda ke Makkah

16 Juni 2021 14:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pemuda asal Gorontalo bersepeda ke Makkah. Foto: Dok. Andi Harvin
zoom-in-whitePerbesar
Dua pemuda asal Gorontalo bersepeda ke Makkah. Foto: Dok. Andi Harvin
ADVERTISEMENT
Andi Harvin dan Chairul Ma'atini nekat bersepeda ke Makkah, Arab Saudi, di tengah pandemi. Tekad itu dilakukan untuk mewujudkan impiannya, beribadah di Tanah Suci. Bermodal sepeda, keduanya berangkat dari tanah kelahirannya, Gorontalo, pada Minggu (6/6).
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Andi mengaku ingin pergi ka Makkah sejak SMA. Tahun demi tahun, ia mengumpulkan uang. Akan tetapi, tabungan itu kerap habis. "Sampai tabungan digembok, kuncinya dibuang, tetap kepakai," ujar Andi, Rabu (16/6).
Ia kemudian bersikeras untuk berangkat ke Arab Saudi pada akhir 2020. Hanya saja, studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Gorontalo belum selesai. Rencana itu mundur hingga Juni 2021.
Untuk persoalan fisik, ia sudah siap sejak dulu. Sebab, ia aktif menjadi mahasiswa pecinta alam di kampusnya. Tiap bulan, gunung ia daki. Dalam organisasi itu pula ia menemukan partnernya, Chairul.
"Sudah lama mengetahui karakter satu sama lain. Teman-teman ada yang mau join, cuma ana (saya) berpikir agak susah untuk penyesuaian," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain fisik, ia juga telah mempelajari rute-rute yang akan dilewati menuju Makkah melalui teman-temannya. Ia juga selalu update dengan regulasi karena pandemi corona. Jika lancar, ia akan tiba di Makkah pada Juni 2022.
Dua pemuda asal Gorontalo bersepeda ke Makkah. Foto: Dok. Andi Harvin
"Untuk rencana kemarin tujuh negara: Singapura, Malaysia, Thailand, India, Pakistan, Iran, UEA. Bisa saja berubah kondisi di lapangan karena ada beberapa konflik," ujar Andi.
Sementara itu, untuk dana perjalanan, ia membutuhkan sekitar Rp 100 juta. Saat ini, sambil jalan, keperluan itu baru dipenuhi sekitar seperempatnya.
"Kalau untuk pendanaan, lebih ke hasil penjualan kaus beberapa merchandise, lewat kota-kota, makanya perjalanan agak lama," tegasnya.
Saat ini, ia dan rekannya masih di Palu, Sulawesi Tengah. Sudah lebih dari lima hari ia tinggal di kota tersebut. Barang yang dibawa tak banyak. Hanya sejumlah potong pakaian, alat ibadah, obat-obatan, dan alat untuk memperbaiki sepeda.
ADVERTISEMENT

Alasan memilih sepeda

Ia mengatakan perjalanan dengan sepeda tidak membutuhkan keperluan yang merepotkan. Selain itu, ia juga ingin mempromosikan gaya hidup sehat.
"Sepeda ini fasilitas tidak ribet pengurusan administrasinya. Tidak ada pajak dan sebagainya," tandas Andi.
Terkait visa ke negara tujuan, ia berencana mengurusnya saat tiba di Jakarta. Ia memperkirakan sampai di Jakarta dua hingga tiga bulan lagi. Termasuk soal vaksin corona.
"Kalau macam kondisi [corona] di India, tergantung kondisi di lapangan. Perencanannya seperti itu," tegas Andi.
Ia mengaku mantap menapaki jalan ini karena sudah mendapatkan restu dari ibunya. Biasanya, dia hanya pamit ke ibunya untuk naik gunung. Saat ini, ia meminta izin untuk pergi ibadah.
ADVERTISEMENT
"Tujuan awalnya itu bagaimana ana (saya) bisa ibadah ke Tanah Suci, ana targetkan di bulan haji kalau rezeki, insyallah haji, kalau tidak dapet, minimal umrah," pungkasnya.