Di Tengah Pandemi, Bayi Orangutan Sinar Lahir di Taman Nasional Gunung Palung
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sinar adalah bayi orangutan kedua yang lahir di kawasan Gunung Tarak. Kawasan ini merupakan hutan penyangga yang berbatasan langsung dengan wilayah Taman Nasional Gunung Palung.
Kelahiran Sinar pertama kali diketahui oleh tim dari International Animal Rescue (IAR) Indonesia yang memang sudah memantau perkembangan Susi selama empat tahun terakhir. Beruntung, berdasarkan pantauan dokter hewan di lapangan, bayi dan ibu orangutan ini kondisinya sehat dan cukup aktif.
Susi sebenarnya merupakan orangutan peliharaan yang diselamatkan oleh BKSDA Kalimantan Barat dan IAR Indonesia pada 30 Juli 2011 lalu. Saat itu, kondisi Susi sangat memprihatinkan dengan luka infeksi terbuka akibat rantai yang dipasang bertahun-tahun di leher Susi oleh pemiliknya
Setelah direhabilitasi bertahun-tahun, Susi akhirnya pulih dan bisa dilepasliarkan di hutan lindung Gunung Tarak pada 20 Mei 2016. Menurut Dirjen KSDAE Kementerian LHK Wiratno, kelahiran Sinar menjadi bukti keberhasilan rehabilitasi dari orangutan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat sekitar lokasi rehabilitasi juga telah banyak terlibat di kegiatan ini. Mulai dari merawat satwa, melepasliarkan, hingga memantau satwa di habitat alaminya. Semoga kesadaran masyarakat untuk melestarikan orangutan semakin tinggi," tutur Wiratno dalam keterangannya, Selasa (21/4).
================
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona . Anda juga bisa memberikan donasi untuk membantu mengatasi dampak corona melalui kumparanDerma!