Di Tengah Pandemi Corona, Kota Terbesar di Ekuador Tertutup Abu Letusan Gunung
ADVERTISEMENT
Letusan gunung berapi di wilayah Amazon, Ekuador , menyebabkan beberapa kota di negara itu tertutup abu pada Selasa (9/6) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini memicu kekhawatiran dampak kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus corona , terlebih infeksi di Amerika Latin saat ini terus meningkat.
Namun belakangan dampak abu letusan mulai terasa di sejumlah kota, termasuk ke kota terbesar di Ekuador, Guayaquil di Provinsi Guayas, karena perubahan pola angin.
"Abu keluar dari gunung berapi Sangay dan menyebar ke provinsi Guayas, dan kami melihat hujan abu yang jatuh di dekat Guayaquil," kata Benjamin Bernard dari Geophysical Institute of Ecuador dilansir Reuters, Rabu (10/6).
Guayaquil menjadi wilayah terburuk pandemi virus corona di Guayas, sepanjang Maret-April lalu. Banyak warga mendatangi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya karena terinfeksi virus corona.
Kementerian Kesehatan Ekuador mengatakan, penyebaran virus corona pada Juni mulai melambat secara signifikan dan kasus kematian telah turun di bawah 10 per hari dari puncaknya 194 per hari. Kasus positif virus corona di Ekuador saat ini hampir mencapai 44 ribu dengan kasus kematian di atas angka 3,6 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
Meski penyebaran virus corona mulai melambat, Ekuador masih belum bisa bernapas lega karena infeksi virus corona di sejumlah negara di Amerika Tengah dan Selatan mulai menujukkan peningkatan. Negara tetangganya, seperti Brasil, menempati urutan kedua terdampak virus corona secara global.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.