Di Tengah Referendum, Kasus Corona Rusia Tembus 620 Ribu

26 Juni 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemungutan suara di Rusia untuk perubahan konstitusi. Foto: Yuri Maltsev/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemungutan suara di Rusia untuk perubahan konstitusi. Foto: Yuri Maltsev/REUTERS
ADVERTISEMENT
Di tengah pemungutan suara 7 hari dalam rangka referendum menentukan perubahan konstitusi, kasus corona di Rusia kini telah menembus 620.794 dengan 8.781 orang meninggal.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu didapat setelah adanya penambahan kasus baru yakni sebanyak 6.800 pada Jumat (26/6). Sementara, korban jiwa bertambah 176 orang, seperti dikutip dari The Moscow Times.
Sejak Kamis (25/5), Rusia menggelar pemungutan suara 'ya' atau 'tidak' untuk mengamandemen konstitusi. Hasil referendum itu akan menentukan apakah Vladimir Putin dapat kembali mencalonkan diri sebagai presiden atau tidak setelah masa baktinya berakhir pada 2024 mendatang.
Saat ini, Putin telah menjabat sebagai presiden dalam dua periode beruntun. Jika rakyat Rusia setuju adanya perubahan konstitusi, Putin diperkirakan akan kembali terpilih sebagai presiden dan bakal berkuasa setidaknya sampai 2036.
Kritikan sejatinya datang dari berbagai pihak terkait dengan proses pemungutan suara di tengah pandemi yang belum mereda di Negeri Beruang Merah. Hingga kini, Rusia masih menjadi negara terdampak corona ketiga paling parah ketiga di dunia di bawah Amerika Serikat dan Brasil.
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu saat meninggalkan lokasi Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow, Rusia. Foto: Maxim Shemetov. Reuters
Meski kurva kasus harian corona cenderung menurun, kekhawatiran akan kembali melonjaknya jumlah kasus terus membayangi. Saat ini Moskow juga telah mencabut pembatasan termasuk izin bepergian pada 8 Juni lalu, yang langsung disambut warganya pergi ke taman dan lokasi publik lainnya.
Sementara, wilayah lainnya dikabarkan bakal secara bertahap memulihkan lockdown parsial. Hal itu dilakukan guna menyongsong hari terakhir voting perubahan konstitusi pada 1 Juli mendatang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.