Di Tengah Tingginya Kasus Corona, Pemkot Surabaya Malah Godok Aturan New Normal

28 Mei 2020 18:43 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bunderan Waru atau perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur saat hari pertama diberlakukannya PSBB. Foto: FOTO ANTARA/HO-CCTV Dishub Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bunderan Waru atau perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur saat hari pertama diberlakukannya PSBB. Foto: FOTO ANTARA/HO-CCTV Dishub Surabaya
ADVERTISEMENT
Meski kasus positif dan laju indeks penularan virus corona di Surabaya masih di angka 1, Pemerintah Kota Pahlawan itu justru tetap menggodok aturan new normal.
ADVERTISEMENT
Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Muhammad Fisker, mengatakan skenario new normal disiapkan untuk ruang publik seperti pasar, mal, hingga sekolah.
“Kita tawarkan konsep dari pemerintah seperti ini (lalu) bagaimana konsep dari asosiasi,” kata Fikser di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (28/5).
Fisker mengatakan setiap dinas akan mengungkapkan konsep new normal seperti apa yang akan diterapkan di setiap sektor.
Seperti contohnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya yang akan berkoordinasi dengan asosiasi pasar hingga mal di Surabaya terkait protokol penerapan new normal di sektor tersebut.
“Pemerintah punya konsep untuk pendidikan. Itu ada seperti pelajaran kelas yang terus bergantian, lalu peraturan bagaimana standar siswa itu masuk, dijemput, melakukan tahapan cuci tangan, penyemprotan. Ini ada konsep, boleh kita bangun tapi konsep ini akan terus dibicarakan pakar-pakar pendidikan, LSM, pengamat,” jelasnya.
Warga beraktivitas di sepanjang Jalan Jepara, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO / Didik Suhartono
Meski konsep tersebut mulai dibicarakan, namun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini belum mau membuka wacana new normal. Sebab, saat ini Surabaya masih fokus menekan penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, bukan berarti Pemkot Surabaya mengabaikan new normal. Fisker menegaskan new normal pasti akan diterapkan, namun belum dipastikan kapan.
“Tentunya kehidupan ini terus bergerak. Bergerak itu konsepnya (new normal) disiapkan oleh Pemkot. Ketika dilaksanakan proses ini (bisa) diterima oleh semua pihak. Sekarang ini masih dibahas,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kasus positif COVID-19 di Surabaya tembus 2.216 orang. Rinciannya kasus positif Corona COVID-19 sebanyak 2.121 orang dari Surabaya dan 95 orang dari luar Surabaya hingga 27 Mei 2020.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, sebelumnya juga menyebut, Surabaya penyumbang kasus corona terbanyak di Jawa Timur.
Joni bahkan menyebut 65 persen kasus corona di Jawa Timur ada di Surabaya.
ADVERTISEMENT
=========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.