Di Tengah Wabah Corona, Kementerian LHK Tetap Prioritaskan Penanganan Karhutla

24 April 2020 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan di Riau. Foto: AFP/Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan di Riau. Foto: AFP/Wahyudi
ADVERTISEMENT
Meski pandemi COVID-19 masih menjadi masalah di Indonesia, Kementerian LHK tetap memprioritaskan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi, berdasarkan analisis BMKG, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juni-Juli, terutama di daerah-daerah rawan karhutla.
ADVERTISEMENT
''Karhutla tetap jadi prioritas kerja pemerintah. Sebagaimana arahan Bapak Presiden, meski kita menghadapi masa sulit karena penyebaran COVID-19, namun pelayanan prioritas tidak boleh terganggu. Kerja lapangan dan koordinasi tim supervisi tetap jalan mengantisipasi karhutla, terutama di wilayah rawan,'' kata Menteri LHK Siti Nurbaya dalam keterangannya, Jumat (24/4).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ia juga berterima kasih kepada para tim di lapangan, khususnya anggota Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, BPBD, BNPB, BPPT, BMKG, hingga Masyarakat Peduli Api yang masih terus bekerja. Tak hanya memadamkan titik-titik api, mereka juga rutin melakukan sosialisasi bahaya karhutla dan penyebaran COVID-19 dari rumah ke rumah warga.
''Saya ucapkan terimakasih atas dedikasinya, tetap jaga kesehatan dan keselamatan tim. Saya terus mengikuti laporan dari lapangan ini setiap hari,'' kata Siti.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi ancaman karhutla, Siti juga sudah berkoordinasi dengan BMKG, BPPT, dan instansi terkait lainnya secara virtual.
''Untuk Karhutla kita tidak bisa menunggu, harus dari sekarang upaya antisipasi seperti TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dilakukan. Kita sudah menyurati para Kepala Daerah di awal Maret, dan meminta semua pihak termasuk swasta dan pemangku kawasan untuk waspada karhutla,'' tegasnya.
Sementara itu Kepala BMKG Dwi Korita mengungkapkan bahwa Indonesia pada tahun ini akan mengalami El Nino Netral dengan tingkat kekeringan pada musim kemarau lebih tinggi dibandingkan normalnya.
“Awan hujan masih tersedia sekitar bulan April-Mei, sehingga ini waktu yang paling tepat untuk menyelenggarakan TMC pada beberapa provinsi rawan karhutla untuk mengisi embung dan membasahi gambut,” jelas Dwi Korita.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA), titik api per 1 Januari hingga 23 April 2020 di Indonesia ada sebanyak 737 titik. Jumlah ini turun 37.38 persen dari periode yang sama di tahun 2019 lalu.
---------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.