Dicari! Bocah Pesantren Hilang setelah Izin Keluar dari Pondoknya di Jaksel

28 Juli 2020 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ciri-ciri Dava, bocah pesantren yang hilang . Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ciri-ciri Dava, bocah pesantren yang hilang . Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang bocah asal Depok, Dava (11), hilang dari pondok pesantren yang berlokasi di Ciganjur, Jakarta Selatan. Keberadaan Dava tidak diketahui setelah keluar dari area pondok pesantren, Rumah Tahfidz Berkah Do'a bunda 2, bersama dengan temannya, Radit, pada Senin (27/7).
ADVERTISEMENT
"Iya jadi awalnya kemarin sebelum zuhur saya ditelepon dari Pak Ustaznya, berdua sama temannya meninggalkan pondok," ujar Atik, orang tua Dava, Selasa (28/7).
Atik mengatakan, ia mendapatkan informasi kalau anak yang pergi dengan Dava kerap meninggalkan pondok pesantren. Anak itu dilaporkan telah empat kali bolos dari pesantrennya. Yang terakhir, ia mengajak Dava.
"Informasinya temennya tinggal di dekat pondok pesantren, Radit sudah empat kali keluar dari pondok pesantren," tambah Atik.
KONTEN SPESIAL: Ilustrasi Pesantren Virtual Foto: Putri Arifira
Hingga Senin (27/7) sore, belum ada kabar soal keberadaan Dava. Keluarga mencoba mencari Dava di sekitar lokasi Kavling Komplek DKI, Jagakarasa, dengan melibatkan pihak pondok pesantren dan kepolisian.
"Akhirnya sekitar jam 23.00 WIB akhirnya ketemu semua (pihak ponpes dan polisi), kita berpencar akhirnya cari-carian saya nyari sampai jam 04.00 WIB saya enggak kuat karena badan mengginggil, suami saya lanjut sampai pagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Atik berharap bisa ketemu dengan Radit untuk mendapatkan informasi soal anaknya. Sebab,dari informasi yang didapatkan, Dava membawa sejumlah uang. Padahal, Atik tak memberi uang tersebut.
"Dan bilangnya si Radit, si dedek (Dava) mau pulang ke Depok, kalau pulang ke Depok tidak cukup ongkos dia naik angkot aja dua kali naik," tambah Atik.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak pondok pesantren untuk memberikan alamat rumah Radit. Akan tetapi permintaan itu ditolak.
"Karena Pak ustaznya sendiri enggak bisa ngasih alamatnya karena orang tuanya Radit kurang baik komunikasinya dengan pihak pondok," pungkasnya.