Diduga Sentuh Tangan Jemaat Sakit, Pendeta di Kongo Tertular Ebola

15 Juli 2019 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memberikan vaksinasi. Foto: Reuters/Kenny Katombe
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memberikan vaksinasi. Foto: Reuters/Kenny Katombe
ADVERTISEMENT
Kasus pertama untuk ebola terkonfirmasi di Goma, kota terbesar di Republik Demokratik Kongo. Pasien perdana yang diserang ebola di Goma adalah seorang pendeta.
ADVERTISEMENT
Sang pendeta memperlihatkan gejala ebola saat berkhotbah di Butembo--salah satu kota yang terjangkit penyakit ebola-- pada Selasa pekan lalu.
Saat berkhotbah, sang pendeta sering kali berinteraksi dengan para jemaat dengan menyentuh tangan mereka, termasuk menyentuh tangan mereka yang sakit.
Lalu, sang pendeta kembali dengan menggunakan bus ke Goma pada hari Jumat dan tiba pada minggu pagi. Ia lalu melakukan pemeriksaan tes kesehatan.
"Hasil tes laboratorium mengkonfirmasi bahwa dia positif untuk ebola," kata Kementerian Kesehatan setempat, dikutip dari AFP, Senin (15/7).
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan vaksinasi. Foto: Reuters/Kenny Katombe
Meski begitu, Kementerian Kesehatan menilai resiko penyebaran penyakit ebola di kota itu rendah. Sebab, penyakit itu diketahui dan ditangani dengan cepat.
"Mengingat bahwa pasien dengan cepat diidentifikasi, risiko penyebaran penyakit di Kota Goma rendah," kata kementerian itu.
ADVERTISEMENT
Wabah ebola di Republik Demokratik Kongo sejauh ini telah menewaskan 1.655 orang. Sebanyak 694 berhasil disembuhkan dan 160.239 orang telah divaksinasi.
Ini menjadi kali ke-10 wabah ebola menyerang Kongo dalam waktu 40 tahun terakhir.
Penyakit ini menular ke sesama manusia melalui darah, cairan tubuh, sekresi atau organ orang yang terinfeksi.