Didukung Program Baru, Layanan Asuransi Pertanian akan Lebih Maksimal

25 Juli 2021 18:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberi benih bersertifikat pada petani.  Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberi benih bersertifikat pada petani. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memaksimalkan lahan pertanian akan semakin masif. Terlebih, pelayanan asuransi pertanian kian ditingkatkan dengan hadirnya program baru, aplikasi Protan atau Proteksi Pertanian. Lahan pertanian pun akan lebih terjaga.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan menjaga lahan pertanian sangat penting.
"Tantangan kita di masa pandemi adalah terus menyediakan pangan. Artinya, dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian harus terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," tuturnya, Minggu (25/7).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Asuransi pertanian adalah bagian dari mitigasi bencana. Asuransi akan menjaga lahan dari perubahan iklim juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama yang bisa menyebabkan gagal panen," katanya.
Menurut Ali, dalam kondisi gagal panen, asuransi akan mengeluarkan biaya pertanggungan. "Hal inilah yang membuat petani tidak akan merugi meski gagal panen. Mereka tetap memiliki modal untuk tanam kembali," terangnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megahwati, mengatakan asuransi tidak akan memberatkan petani.
"Petani hanya harus membayarkan premi sebesar Rp36 ribu per hektar. Jumlah ini tidak akan memberatkan, sebab pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp144 ribu. Sedangkan Ganti rugi diberikan kepada peserta asuransi yang umur padinya sudah melewati 10 hari, atau tingkat dan luas kerusakan pertaniannya mencapai lebih dari 75 persen. Besarnya ganti rugi adalah Rp6 juta per hektar per musim," jelasnya.
Sebelumnya, Asuransi Jasindo meluncurkan aplikasi PROTAN atau proteksi pertanian sebagai bentuk komitmen untuk mendukung program pemerintah. PROTAN merupakan hasil inovasi Jasindo untuk memaksimalkan pemanfaatan perkembangan teknologi guna memudahkan pemberian layanan kepada masyarakat.
"Produk digital terbaru yang diluncurkan pada 2021 adalah Aplikasi PROTAN (Proteksi Pertanian). Aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi SIAP (Sistem Asuransi Pertanian) yang hadir sejak 2019. Dua aplikasi ini merupakan bentuk komitmen Asuransi Jasindo untuk mendukung program pemerintah," kata Sekretaris Perusahaan Jasindo, Cahyo Adi.
ADVERTISEMENT
Sejak 2015, Asuransi Jasindo telah mendapatkan penunjukan dari pemerintah untuk menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dalam pengembangannya, dibuat juga program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK). Dengan diluncurkannya aplikasi digital untuk asuransi proteksi pertanian, diharapkan kinerja AUTP dan AUTSK yang tiap tahun terus meningkat akan semakin baik.