Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Asar baru rampung di Kota Bekasi. Sekira 50-an pria berbaju biru bertuliskan ‘pasien’ telah selesai mandi di salah satu rumah di kawasan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya.
Pria-pria berkepala plontos itu tengah diabsen satu per satu di ruang kumpul. Mereka duduk berhimpitan berjajar-bersila sembari mengangkat tangan saat namanya disebut.
“Siapa yang mau pulang dari sini?” tanya pengabsen usai semua nama disebut. Sebagian orang merespons mengangkat tangan tinggi-tinggi. Pengabsen lalu meminta mereka semangat agar bisa segera pulang ke keluarganya sesuai harapan mereka.
Agenda sore itu: melantunkan selawat bersama-sama–agenda yang tertulis besar di dinding sebagai jadwal harian mereka. Ada yang tertunduk, ada yang pandangannya kosong. Ada pula yang matanya berkaca-kaca setengah menangis, ia duduk di jajaran paling depan di kelompok itu. Usianya kira-kira baru menginjak kepala dua.
Tapi, agenda itu bukanlah pengajian, apalagi majelis taklim. Kegiatan itu bagian dari rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ ) berbasis masyarakat di Yayasan Jamrud Biru.
Dari puluhan orang tersebut, 10 pasien di antaranya direhabilitasi karena kecanduan judi online yang meski ilegal namun merajalela. Salah seorang dari 10 pasien itu ialah Ricky (bukan nama sebenarnya) yang berusia 22 tahun.
Keluarga Ricky sudah pasrah ketika membawanya ke sana. Selama ini, 24 jam waktu hidup laki-laki itu dihabiskan untuk judi slot. Tiap tombol putaran ditekan selalu berakhir rungkad alias hancur karena habis duit.
Tak jera, Ricky justru meminta uang ke ayahnya. Ricky melakukannya berulang-ulang sampai orang tuanya berhenti memberinya uang. Tak patah arang , Ricky jadi “sales”. Semua barang di rumah dijualnya.
“Sampai gadai laptop, harta bapak-ibunya dijual, apa saja yang penting dapat duit. Dia minta dari teman transferin agar bisa main. Dapat sedikit [uang], main lagi, enggak mikir badan dia sudah makan, mandi, bau. Yang dia tahu main HP aja,” tutur Kepala Panti Jamrud Biru, Suharyono, pada kumparan, Kamis (24/8).
Pertama kali dijemput ke Yayasan itu, Ricky tak boleh lagi memegang handphone. Malam pertama matanya membelalak semalam suntuk tak bisa tidur. Ia resah, cemas, dan gelisah.
Di malam yang lain, Ricky tidur sambil tangannya bergerak sendiri. Ia seolah sedang memegang HP layaknya penjudi slot yang menekan tombol spin untuk mencari peruntungan.
“Pasien yang khayalannya tinggi dia teriak ‘gue menang-gue menang.’ Padahal HP-nya enggak ada. Halusinasinya gitu,” ujar Suharyono.
Suharyono menyebut Ricky awalnya iseng menganggap judi sebagai hiburan, tetapi ia justru kecanduan dan kini mengidap skizofrenia - gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi seseorang.
“Gangguan skizofrenia termasuk [kategori] orang dengan gangguan jiwa,” kata Suharyono.
Bukan cuma Ricky yang mengalami hal itu. Doni, penghuni panti Jamrud Biru lainnya, juga punya pengalaman serupa. Bedanya, Doni kerap 24 jam main game online. Di game itu, ia bisa habis Rp 1–2 juta per hari sebagai modal membeli item untuk mengumpulkan mata uang di game yang bisa ditukar jadi uang asli.
Namun Doni menampik menyandu gim meski seharian penuh waktunya habis di depan komputer. Badannya kurus karena sering begadang serta melewatkan waktu makan bagaikan orang kecanduan judi.
“Enggak [mencandu] sih, iseng aja. Karena murni [dapat] penghasilan, cari uang dari situ,” kata Doni, bukan nama sebenarnya. Doni mengaku sebenarnya penghasilannya di game tak sebanding dengan modal yang ia keluarkan.
Usaha membawa Ricky atau Doni ke Yayasan Jamrud Biru adalah upaya terakhir. Keluarga sempat berusaha melepas Ricky dari jerat judi dengan memberinya usaha jasa cuci kendaraan. Namun, lingkungan pergaulan menarik lagi Ricky ke jerat judi. Karena judi, Ricky jadi membenci orang tuanya sendiri.
Hidup mereka habis dan fokus untuk judi dan gim–yang efeknya macam kecanduan judi. Hari-hari mereka menjadi tak produktif.
“Ketika ditanya kamu enggak punya cita-cita? Mau punya usaha atau kerja apa kek? Jawaban dia, ‘Ya, biar aja,’” terang Suharyono.
Digempur Judi Online
Saat dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru pada 17 Juli 2023, Budi Arie Setiadi langsung menyoroti maraknya judi online. Ketua Umum Projo itu mengaku mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk memberantas judi online.
Menurut Budi, perputaran uang di sebuah situs judi semisal Higgs Domino Island bisa mencapai Rp 2,25 triliun sebulan atau Rp 27 triliun setahun.
“Kita darurat judi online. Banyak anak-anak kita yang menjadi korban. Generasi muda Indonesia harus kita selamatkan dari praktik haram ini," tegasnya.
Dalam kurun 3 pekan menjabat, 17 Juli-7 Agustus 2023, Budi menyebut telah memutus 42,6 ribu konten judi online. Sebelumnya, sejak 2018 Kominfo total sudah memutus 886,7 ribu konten judi online.
Namun pemblokiran itu tak bakal menyelesaikan masalah. Justru pengelola situs judi online mengantisipasi pemblokiran dengan meretas website-website milik pemerintah maupun kampus untuk disusupkan situs judi online. Situs judi online disusupkan sebagai landing page atau halaman di website yang diretas.
“Semisal [website] Polri ternyata di dalamnya ada situs judi online, kira-kira diblokir enggak [website] Polri?, karena sistem Kominfo yang diblokir domain utamanya, IP address utamanya. Kalau diblokir, semua situs Polri enggak bisa dibuka. Makanya peretas pintar, dia ambil page di situs Polri untuk dimasukkan judi online,” kata Pakar Keamanan Siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha.
Founder Drone Emprit Ismail Fahmi menyebut ada hampir 4 juta halaman web judi yang numpang di situs-situs pemerintah. Hal itu dilihat dari hasil pencarian tertarget menggunakan kata kunci “gacor” di Google Search dengan domain go.id.
kumparan melakukan pencarian tertarget dengan kata kunci “slot” menggunakan Google Search pada situs pemerintah (go.id), organisasi (or.id), sekolah (sch.id), dan kampus (ac.id). Untuk memastikan bahwa pencarian itu hanya menarget keempat domain tersebut, perlu dibubuhkan kata ‘site:’ di depannya.
Hasilnya, situs pemerintah paling banyak disusupi konten judi slot dengan 4,9 juta tautan. Mirisnya, situs sekolah juga disusupi sebanyak 320 ribu tautan konten judi slot.
Memang sebagian di antara hasil pencarian tersebut jika diklik tautannya belum tentu semuanya berhasil dibuka–artinya sudah ada proses pemblokliran. Namun banyak juga tautan yang bisa dibuka.
Pratama menyatakan link yang tak bisa dibuka tersebut bisa jadi karena link atau tautan judi online di landing page sudah dihapus.
“Cara paling gampang menghapus link tersebut, tapi kalau dihapus pasti mereka mencari atau membuat link baru lagi,” kata Pratama.
Menurut Pratama, mudahnya website pemerintah disusupi judi online karena lemahnya sistem keamanan situs tersebut. Seperti tidak ada pembaruan patch, tidak dipasang anti-virus, tidak punya sistem anti-malware, dan website yang tidak menggunakan secure digital developer.
Segala masalah tersebut disebabkan website pemerintah biasanya dibangun vendor yang terkadang tidak berpikir sistem pengamanan.
“Apalagi ketika anggarannya kurang, yang penting bisa diakses, lancar, dan bisa memberi informasi sudah cukup,” ucap Pratama.
Apabila ditotal, keempat domain penting itu telah disusupi 8.608.000 konten judi online! Artinya jumlah konten judi yang diblokir Kominfo sejak 2018 hanya 10,3% dari total konten judi online eksisting. Jumlah tersebut pun hanya disandingkan dengan situs judi yang numpang di situs pemerintah hingga pendidikan, belum termasuk situs yang berdiri di domain sendiri.
Budi menyebut Kominfo memblokir 1.500-2.000 situs judi online setiap hari selama 24/7. Akan tetapi situs-situs judi online baru terus bermunculan.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam keterangan tertulis kepada kumparan pada Agustus 2022 menyebut, situs dengan domain penting itu diretas dengan cara menambahkan halaman baru pada directory domain situs. Temuan BSSN, setidaknya ada 291 website pemerintahan, sekolah, hingga kampus yang disusupi judi online. Jumlah itu berbeda jauh dengan temuan kumparan.
Promosi Judi Online Dompleng Topik Kpopers hingga Olahraga
Tak cukup mendompleng situs-situs pemerintah dan pendidikan, bandar juga aktif mempromosikan judi online di media sosial–yang menurut laporan We Are Social digunakan oleh 167 juta atau 60,4% penduduk Indonesia.
Amatan Lead Analyst Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid, kampanye masif perdana judi online di medsos dimulai sekitar tahun 2017 di Twitter (kini X) dan Facebook.
“Lalu kita lihat lima tahun belakangan setiap pagi di Twitter, trending topic itu akan berkaitan dengan pornografi dan juga nyelip judi online,” ujar Nova.
Pola marketing judi online di Twitter, jelas Nova, biasanya dilakukan dengan menyusup di trending topic yang sedang berkembang. Semisal yang trending adalah topik Kpop: BTS Army atau Joon Hyuk, maka akan ada selipan kata kunci tersebut ditambahkan kata semacam slot, slot gacor, atau slot terpercaya.
Tak lupa, para marketing judi online di Twitter akan memberi tautan yang mengarahkan pengguna ke situs slot tersebut.
“Itu terjadi 2020 hingga 2023 ini, Twitter jadi sasaran utama. Tapi dilihat jumlah postingannya volumenya menurun,” kata Nova. Menurutnya, konten slot di Twitter bisa mencapai 1.000 postingan tiap harinya.
Penurunan promosi di Twitter, lanjut Nova, terjadi lantaran pengguna platform yang kini berlogo X itu sudah relatif mapan—berpendidikan tinggi dan ekonomi kelas atas.
Di sisi lain, promosi judi online di medsos justru tengah naik daun di Facebook dan Instagram yang tiap harinya selalu lebih dari 1.000 postingan. Hasil riset Drone Emprit pada 1 Mei-22 Juni menyebut, di Facebook ada 3.500 akun dan di Instagram ada 5.000 akun yang mengampanyekan judi online.
“Itu akun unik, jadi bukan akun [berusia] satu-dua minggu. Belum tentu orang betulan juga [yang mengoperasikan], yang pasti akunnya berbeda,” jelas Nova.
Akun promotor judi online itu, meski unik, memiliki nama yang mirip satu sama lain. Ia menduga akun itu digerakkan oleh satu kelompok.
Menurut dua mantan karyawan kantor judi online di Jakarta Utara yang diwawancarai kumparan, bandar memang mempekerjakan bagian yang khusus melakukan aktivitas marketing di media sosial.
Mereka di antaranya streamer yang bertugas melakukan live streaming di Facebook atau YouTube menggunakan akun win slot online–akun yang disetting menang lebih tinggi oleh bandar. Kisaran gajinya sekitar Rp 4,5 juta per bulan dan sekali streaming di YouTube atau Facebook secara real time bisa ditonton hingga seribu pengguna, bahkan tengah malam sekalipun.
Eks karyawan kantor judi online pada 2022, Big Smoke (bukan nama sebenarnya), menyebut influencer yang belakangan ditangkap polisi bukanlah karyawan kantor judi. Mereka dibayar dengan skema kerja sama (endorsement).
Di bulan Agustus ini saja, Polri sudah menangkap tujuh selebgram dan influencer yang mempromosikan judi online di medsos. Mereka gajian dari bandar judi mulai dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.
Temuan Drone Emprit dalam riset tiga bulan ke belakang juga mengungkap para bandar judi menyasar generasi muda di medsos. Sebab, konten judi menyelip di 3 topik yang paling diminati milenial akhir dan gen Z.
“Tiga besar isu di medsos kita isinya Kpop, olahraga, dan esport. Milenial akhir dan gen Z minat ke situ, nah kalau dihubungkan dengan bagaimana kampanye medsos para bandar juga memanfaatkan itu,” kata Nova.
Menurut Nova, judi online di Instagram dan Facebook misalnya menyasar pada postingan-postingan soal Free Fire dan Mobile Legends. Selain itu, topik postingan sepak bola juga kerap disusupi anasir judi online dengan interaksi (engagement) paling tinggi. Sedangkan topik Kpop yang disusupi judi online biasa terjadi di Twitter.
Topik judi di medsos pun kerap berubah pola. Nova menyebut, pada 2017-2020 kampanye judi kerap beririsan dengan pornografi. Sementara pada 2022-2023, kampanye judi bersinggungan dengan topik kehidupan sehari-hari yang disukai anak muda. Artinya, judi ada di sekitar dan menyasar anak-anak muda.
Hasil riset Drone Emprit lainnya menunjukkan, warga Indonesia menjadi konsumen judi online yang operatornya berasal dari 52 negara, 10 besar di antaranya berasal dari Asia Tenggara seperti Kamboja, Filipina, Myanmar, Vietnam, Thailand dan Malaysia.
“Sejak 2018 kita kebanyakan ditarget oleh bandar Indonesia dan luar. Ada pergeseran tiap bulannya yang mempromosikan judi online, tetapi dalam 3 bulan terakhir Mei-Agustus 2023, Indonesia nomor satu, kedua Kamboja, dan ketiga Filipina,” ujar Nova.
Indonesia menjadi promotor nomor satu judi online di RI di medsos karena yang mengoperasikan berada di tanah air. “Operator [marketing] saja, tapi bisa jadi bandarnya bukan di Indonesia,” kata Nova.
Seorang pengelola waralaba situs judi online, David (nama samaran), menyatakan tak sembarang orang bisa mempunyai situs. Ia mesti punya kenalan agen judi di luar negeri seperti Kamboja dan Filipina.
David pun membeli situs judi dengan tarif Rp 40 juta untuk dua URL ditambah Rp 5 juta lagi untuk membeli database nomor telepon yang akan diprospek menjadi penjudi. Sudah begitu, ia diminta lagi Rp 5 juta per bulan untuk membayar konsorsium judi agar situsnya tak diblokir pemerintah setempat.
“Kita [situs judi] dari perputaran permainan, untung dari situ, semakin banyak yang bermain semakin untung,” kata David.
Para pemilik situs judi ingin lebih banyak untung dengan menggaet lebih banyak pemain judi di situsnya. Karenanya mereka melakukan segala macam cara, termasuk menggunakan influencer dalam mempromosikan atau mengiklankan judi online.
CEO Rumah Konseling, Muhammad Iqbal, mengamini iklan-iklan itu bisa jadi mempengaruhi mental orang untuk berjudi jika ditambah dengan faktor pendorong lain.
“Misalnya bertemu antara kesepian, jeratan hutang, dan pengin [kaya] instan, sama seperti orang ke dukun, terjebak penggandaan uang, itu berawal dari kondisi mental yang sedang down,” ujar Iqbal.
Iklan-iklan judi menurut Associated Profesor di Program Studi Psikologi Universitas Paramadina itu memberi harapan kepada orang-orang dengan mental down. Sehingga harapan itu membangkitkan keinginan orang untuk berjudi.
Dalam riset yang ditulis Konsultan Psikiatri Adiksi dr. Yenny Sinambela, SpKJ (K) (2021), ditemukan bahwa prevalensi kecanduan judi (gambling disorder) di Indonesia adalah 1% atau sekitar 2,8 juta dari seluruh penduduk.
Parahnya lagi, menurut riset berjudul “The prevalence and features of schizophrenia among individuals with gambling disorder” di Journal of Psychiatric Research (2021), sekitar 4,4% orang yang kecanduan judi juga mengalami skizofrenia.
Di samping itu, orang yang kecanduan judi berpotensi 4 kali lebih tinggi mengalami skizofrenia dibanding orang biasa. Variabel yang berhubungan antara kecanduan judi dan skizofrenia di antaranya status jomblo, tingkat pendidikan rendah, status pengangguran, ketidakberuntungan secara sosial-ekonomi, dan usia muda.
Di Jamrud Biru dua hal buruk itu–kecanduan judi dan skizofrenia– terjadi kepada Ricky. Kepala Panti Suharyono menyebut Ricky merasakan dua alam: realitas dan khayalan.
“Dia serasa dapat bisikan [judi], tangannya pun masih ikut [gerak seperti main judi di HP]. Cara duduknya pun beda, kaki bersila begini, sering kali mulutnya komat-kamit. Sekarang masih dirawat di yayasan kami,” katanya.