Dihantam Topan Berkekuatan 235 Kilometer per Jam, Madagaskar Luluh Lantak

7 Februari 2022 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat kuburan kerabat yang rusak akibat topan Batsirai di pemakaman lokal di Mahanoro, Madagaskar, Minggu (6/2/2022). Foto: Laure Verneau / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat kuburan kerabat yang rusak akibat topan Batsirai di pemakaman lokal di Mahanoro, Madagaskar, Minggu (6/2/2022). Foto: Laure Verneau / AFP
ADVERTISEMENT
Topan Batsirai yang menghantam Madagaskar pada Sabtu (5/2) menewaskan setidaknya 10 orang. Topan tropis dengan kecepatan 235 km per jam itu juga meluluh lantakkan sejumlah desa dan memaksa hampir 50 ribu penduduk harus mengungsi.
ADVERTISEMENT
“Kami hanya melihat kehancuran: pohon tumbang, tiang listrik tumbang, atap terkoyak oleh angin, kota benar-benar terendam air,” ujar Nirina Rahaingosoa, penduduk Fianarantsoa, kota yang berjarak 420 km dari ibu kota Madagaskar seperti dikutip dari Reuters.
Salah satu wilayah yang luluh lantak dihantam badai adalah Mananjary. Kota di sepanjang garis pantai timur dilaporkan hancur lebur akibat angin kencang dan hujan deras.
Seorang pria duduk di bangku di antara pohon yang tumbang di taman umum di pusat Antsirabe setelah topan Batsirai, Madagaskar Minggu, (6/2/2022). Foto: Rijasolo/AFP
Rumah-rumah di sana tersapu badai. Sementara, lebih dari 200 sekolah rata dengan tanah.
“Seolah-olah kita baru saja dibom,” kata Willy Raharijaona, penasihat teknis wakil presiden Senat Madagaskar.
Saat ini Tim SAR masih berjuang untuk mencapai bagian Madagaskar yang rusak akibat topan selama akhir pekan lalu. Mereka kesulitan mencapai sejumlah titik lantaran banyak jalan dan jembatan tidak dapat dilalui.
ADVERTISEMENT
Madagaskar merupakan negara yang terletak di Samudra Hindia. Berpenduduk hampir 30 juta orang Madagaskar masuk daftar negara termiskin di dunia.
Beberapa bulan terakhir, Madagaskar dihantam rentetan topan. Sebelum Batsirai menghantam, Madagaskar diterjang Topan Ana. Bencana itu menewaskan 55 orang dan menyebabkan 130 ribu penduduk mengungsi.