Dilanda Gelombang Keempat Pandemi, Korsel Cetak Rekor Kasus COVID-19

28 Juli 2021 10:19 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga memakai masker di tengah ketatnya aturan jarak sosial di Seoul, Korea Selatan. Foto: Heo Ran/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga memakai masker di tengah ketatnya aturan jarak sosial di Seoul, Korea Selatan. Foto: Heo Ran/REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Selatan masih berjibaku menghadapi gelombang keempat pandemi corona yang disebabkan oleh penyebaran varian Delta. Pada Rabu (28/7), tercatat rekor penambahan kasus harian tertinggi, yaitu mencapai 1.896 infeksi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, rekor hari ini mengalahkan rekor sebelumnya yang tercatat pada 22 Juli lalu, dengan jumlah 1.838 kasus.
Sementara pada Selasa (27/7), Korsel melaporkan penambahan kasus transmisi lokal sebanyak 1.823 infeksi. 33,5% dari jumlah tersebut, atau 611 infeksi, berasal dari wilayah-wilayah di luar area Ibu Kota Seoul.
Ini adalah kali pertama jumlah kasus harian di luar Seoul melampaui angka 600 kasus. Kasus pertama di wilayah luar Seoul diketahui teridentifikasi di sebuah gereja yang berlokasi di Kota Daegu, Provinsi Gyeongsang.
Pembatasan jarak sosial berlaku efektif di penjuru negara Korsel mulai Selasa (27/7) dan akan berlangsung hingga dua pekan ke depan. Wilayah-wilayah tersebut termasuk ke dalam Pembatasan Level 3.
Seorang wanita yang mengenakan masker saat berfoto bersama pasangannya di taman sungai Han di Seoul, Korea Selatan. Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Ini berarti jam malam akan diterapkan dan perkumpulan lebih dari empat orang akan dilarang.
ADVERTISEMENT
Pembatasan kegiatan yang lebih ketat ini diterapkan demi mencegah penularan varian Delta yang lebih masif lagi pada masa liburan musim panas Korsel.
Sementara, area Ibu Kota Seoul masuk ke dalam Pembatasan Level 4 yang meliputi larangan perkumpulan lebih dari dua orang selepas pukul 6 petang.
Total kasus COVID-19 Korsel sejak awal pandemi hingga sekarang mencapai 193.427 infeksi dan 2.083 kematian.