news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dilema Pemprov Jabar Pesan Jutaan Masker Scuba ke UKM, tapi Tak Direkomendasikan

21 September 2020 12:53 WIB
Petugas keamanan menegur calon penumpang Kereta Rel Listrik Commuter Line yang menggunakan masker jenis scuba di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/9). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas keamanan menegur calon penumpang Kereta Rel Listrik Commuter Line yang menggunakan masker jenis scuba di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/9). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Penggunaan masker scuba tak direkomendasikan oleh Satgas Penanganan COVID-19 Nasional. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito sebelumnya mengatakan masker scuba hanya memiliki satu lapisan. Bahannya yang tipis membuat masker tidak berfungsi baik dalam menyaring partikel. Dia merekomendasikan masker scuba itu tak digunakan masyarakat bepergian dan khususnya ketika menaiki transportasi umum.
ADVERTISEMENT
Karena ada rekomendasi yang seperti itu, Pemprov Jabar dilematis. Musababnya, Pemprov Jabar telah meneken kontrak pembuatan 8 juta masker dari 400 UKM. Dari angka itu, 65 persen yang dipesan adalah masker scuba, sisanya masker jenis kain yang agak tebal.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Pemprov Jabar Kusmana Hartadji bakal berkoordinasi dengan Balai Besar Tekstil terkait masker jenis scuba yang telah dipesan.
"Kita koordinasikan dulu, sekarang kita juga sedang menghubungi Balai Besar Tekstil," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji melalui sambungan telepon, Senin (21/9).
Kusmana menambahkan, masker dipesan oleh Pemprov Jabar sebelum munculnya rekomendasi dari Satgas Penanganan COVID-19 Nasional. Masker dipesan untuk membangkitkan kembali gairah UMKM di Jabar yang terkena imbas dari pandemi.
ADVERTISEMENT
"Tujuan kita sebetulnya membantu UMKM," ucap dia.
Infografik Masker Scuba. Foto: Hod Susanto/kumparan
Kusmana menuturkan, anggaran yang disediakan untuk pemesanan masker senilai Rp 40 miliar. Jika ternyata masker sudah mulai dibuat, maka Pemprov Jabar harus membayar. Akan tetapi, jika masker belum dibuat, maka bakal disesuaikan mengikuti anjuran.
"Tapi kalau memang belum dibuat sama mereka belum beli bahan maka kita akan menyesuaikan agar diganti dengan kain. Karena memang harganya masih sama, harga kain scuba dengan kain sama. Kan sama-sama jenis kain," papar dia.
"Jangan sampai nanti UMKM yang sudah beli kain dan sudah diberikan kontrak malah bukannya tertolong tapi malah menjadi tambah ambruk, ini menjadi dilema bagi kita," ujar dia. ***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT