Diminta Berpasangan dengan Kalangan Militer, Anies Beberkan Kriteria Cawapresnya

16 November 2022 22:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
Anies Baswedan saat dideklarasikan sebagai capres oleh Forum Kabah Membangun dan Forum Ulama Membangun di Grand Pacific Restaurant & Convention Hall, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (16/11). Foto: Arfiansyah Panji/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan saat dideklarasikan sebagai capres oleh Forum Kabah Membangun dan Forum Ulama Membangun di Grand Pacific Restaurant & Convention Hall, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (16/11). Foto: Arfiansyah Panji/ kumparan
ADVERTISEMENT
Forum Ka’bah Membangun (FKM) dan Forum Ulama Membangun mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Namun, FKM berharap agar Anies berpasangan dengan cawapres dengan latar belakang militer.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Ketum Forum Ka’bah Membangun (FKM) Habil Marati dalam pidatonya saat deklarasi. Ia menyampaikan sejumlah harapan kepada Anies dalam Pilpres nanti.
"1 jangan pernah menjadikan ketum partai politik sebagai menteri. Yang kedua FKM mengusulkan agar calon wakil presiden Anies Baswedan berasal dari tentara, anggota TNI," kata Habil di Yogyakarta, Rabu (16/11).
Menanggapi hal ini, Anies mengatakan bahwa proses masih panjang. Dia pun menyebut ada sejumlah kriteria untuk pasangannya di Pilpres.
"Saya sudah sering sampaikan bahwa proses ini masih panjang dan kriteria untuk penentuan pasangan itu tiga," kata Anies di Yogyakarta, Rabu (16/11).
Pertama adalah calon harus memiliki kontribusi pada pemenangan hingga membantu efektivitas pemerintahan.
"Satu adalah berkontribusi pada pemenangan. Kedua berkontribusi pada stabilitas dukungan partai-partai, stabilitas koalisi. Yang ketiga, membantu untuk efektivitas pemerintahan. Tiga itu aja," katanya.
Anies Baswedan saat dideklarasikan sebagai capres oleh Forum Kabah Membangun dan Forum Ulama Membangun di Grand Pacific Restaurant & Convention Hall, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (16/11). Foto: Arfiansyah Panji/ kumparan
Seiring berjalannya waktu, nanti akan terlihat sosok mana yang pas untuk mendampinginya. Sementara, jika saat ini menentukan cawapres maka terlalu tergesa-gesa.
ADVERTISEMENT
"Jadi nanti sambil jalan kita lihat mana yang paling pas, sekarang masih terlalu buru-buru untuk menentukan. Tapi bahwa ada usulan, ada pandangan itu adalah bagian dari ya dinamika dalam demokrasi sah-sah saja," katanya.
"Tapi tentang nantinya seperti apa finalnya masih panjang. Wong pendaftaran saja kapan coba," ujarnya.
Anies berujar bahwa penentuan cawapres ini juga masih panjang.
"Masih September-Oktober tahun depan, masih panjang, yang bikin pembicaraan ini ramai kan media," pungkasnya.