Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kalau tidak aral melintang, vaksinasi corona di Indonesia akan dimulai Januari 2021. Ini mundur dari target Desember karena BPOM belum mengeluarkan emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin CoronaVac dari Sinovac, China, akibat data uji klinis final yang belum lengkap.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi nanti ada dua jalur. Yakni jalur pemerintah alias gratis dan jalur mandiri bagi yang mampu.
Segala proses vaksinasi akan dilakukan secara digital. Ada aplikasi khusus yang dikembangkan dan akan selesai Desember 2020 ini.
Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Udin Al Ayubbi mengungkapkan, akan ada 7 step yang dilakukan masyarakat sebelum dan sesudah vaksinasi.
Berikut alur sebelum dan sesudah vaksinasi:
1. Registrasi dan preorder
Registrasi dan preorder ini ada beberapa tujuan:
"Initial screening penting. Untuk vaksin kita sekarang hanya 18-59 tahun, jadi akan ada screening, misal orangnya memasukkan umur 5 tahun, tentu tidak akan dilanjutkan," kata Soleh.
ADVERTISEMENT
"Demand ini penting karena vaksin sangat terbatas, enggak bisa dorong satu klinik request 100 juta dosis tanpa demand yang real," tutur dia.
Dengan fitur ini, pihaknya bisa juga meminimalkan penimbunan. Tentu akan ada juga semacam adjustment mungkin 5-10 persen untuk walk in.
2. Pasien akan melakukan reservasi dan pembayaran begitu barangnya sampai.
3. Untuk orang orang yang menginstal aplikasi, akan ada notifikasi di appsnya semacam reminder atau akan dikirim lewat SMS, juga email.
4. Mengisi consent/assent form
5. Pasien mengunjungi fasilitas vaksinasi
Akan ada validasi QR code dari pasien, kemudian baru disuntik vaksin. Nanti akan ada barcode berisi NIK KTP yang akan di-scan.
ADVERTISEMENT
"Akan jadi bukti bahwa orang ini sudah vaksinasi, ini botol vaksinnya, QR codenya, dan ID cardnya nyambung," tutur Soleh.
6. Survei
"Pantauan selama 30 menit di tempat penyuntikan. Kalau baik-baik saja tanpa kejadian, akan diterbitkan sertifikat," ungkap Soleh.
7. Sertifikat tersebut akan disebar ke pihak terkait, misal ke kementerian, PT KAI, dan sebagainya
"Sehingga ketika orang tersebut mau menggunakan fasilitas kereta api, melakukan perjalanan, sudah bisa diketahui orang tersebut sudah vaksin," ungkap Soleh.