Din Desak Polri Usut Penusuk Syekh Ali: Patut Diduga Suruhan Pihak Tertentu

15 September 2020 4:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syekh Ali Jaber.
 Foto: Instagram/@syekh.alijaber
zoom-in-whitePerbesar
Syekh Ali Jaber. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, meminta polisi untuk tak mempercayai penusuk Syekh Ali Jaber di Masjid Falahudin, Kota Bandar Lampung, mengalami gangguan jiwa. Menurut Din, polisi harus melanjutkan proses hukum dan pengusutan kasus ini sampai tuntas.
ADVERTISEMENT
"Polri jangan terlalu mudah percaya dengan pengakuan orang tua pelaku bahwa pelaku sudah empat tahun mengalami gangguan kejiwaan," kata Din Syamsuddin dikutip dari Antara, Senin (14/9) malam.
Menurut dia, banyak kesaksian yang muncul mengenai kehidupan sehari-hari pelaku. Di media sosial, kata dia, terlihat aktivitas pelaku, Alpin Andria, yang terlihat normal-normal saja.
Ia juga menyebut, tak masuk akal apabila pelaku diyakini gangguan jiwa, tapi saat melakukan aksinya memilih sasaran tertentu. Din menduga ada pihak lain yang menyuruh pelaku untuk melukai Syekh Ali Jaber.
Pelaku penusuk Syekh Ali Jaber. Foto: Twitter/@@sandrotama
"Tidaklah masuk akal sehat jika ada seorang gila merencanakan suatu perbuatan dengan mendatangi sebuah acara berpakaian rapi dengan sengaja membawa pisau dan kemudian menuju sasaran tertentu kecuali ia adalah seseorang yang waras dan patut diduga merupakan suruhan dari pihak yang memiliki tujuan tertentu," katanya.
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini meminta polisi bergerak cepat untuk segera memproses hukum pelaku. Ia menegaskan aksi pelaku murni aksi kriminalisasi terhadap ulama.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di kantor PMI, Jakarta Selatan, Kamis (19/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
"Kami meyakini bahwa tindakan penikaman itu adalah bentuk kriminalisasi terhadap ulama/tokoh Islam dan dirasakan merupakan bagian dari skenario terorisasi terhadap ulama dan tokoh Islam," kata dia.
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber menegaskan tidak menerima jika dalam kasus penusukan terhadap dirinya, pelaku dianggap mengalami gangguan kejiwaan.
"Saya tidak terima kalau pelaku dianggap gila. Maaf dia sangat sadar, berani, dan terlatih. Berarti ada orang di belakangnya Allahualam. Kita harap proses hukum diteruskan," kata Syekh Ali Jaber.