Din Kritik Konser Amal Corona Tak Jaga Jarak: Tidak Perlu Ada yang Balas Dendam

19 Mei 2020 8:41 WIB
comment
30
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto seusai konser amal bersama Bimbo yang menuai kritik. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto seusai konser amal bersama Bimbo yang menuai kritik. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin, mengkritik acara konser amal penggalangan dana virus corona bertajuk 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo' pada Minggu (17/6) malam.
ADVERTISEMENT
Acara musik yang diinisiasi MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dikritik karena tak memperhatikan protokol kesehatan, yakni physical distancing dan pemakaian masker.
"Kepada Pemerintah agar bersimpati dengan penderitaan rakyat yang mengalami kesusahan hidup karena menganggur sementara bantuan sembako tidak terbagi merata. Mengapa pada saat demikian, Pemerintah justru mempelopori acara seperti konser musik yang tidak memperhatikan protokol kesehatan, dan terkesan bergembira di atas penderitaan rakyat," kata Din lewat keterangan tertulisnya, Selasa (19/5).
"Bukankah sebaiknya dalam keadaan penuh keprihatinan kita semua meningkatkan doa dan munajat ke hadirat Sang Pencipta, Allah SWT, sesuai dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab?" tambahnya.
ADVERTISEMENT
Din Syamsuddin Foto: Munady Widjaja/kumparan
Di kesempatan ini, Din juga meminta kepada masyarakat Indonesia untuk mematuhi Fatwa MUI mengenai imbauan salat Idul Fitri di rumah. Ia mengingatkan agar warga tak memiliki pemikiran negatif mengenai larangan untuk beribadah di masjid, sedangkan banyak ditemui kasus kerumunan warga di beberapa tempat lain.
"Tidak perlu ada yang 'membalas dendam' terhadap ketidakadilan Pemerintah tersebut dengan keinginan berkumpul di masjid-masjid, sebagaimana yang banyak beredar di media sosial atau bertanya langsung," kata Din.
"Kepada umat Islam, sebagai warga negara yang baik, untuk selalu menampilkan teladan yang baik (qudwah hasanah). Biar pihak lain melanggar, tapi kita dapat menahan hawa nafsu untuk tidak terjebak ke dalam kesesatan," tambahnya.
Din juga meminta agar masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam untuk lebih mendekatkan diri ke Allah SWT menjelang akhir bulan ramadhan.
ADVERTISEMENT
"Berdoa ke hadirat-Nya untuk melimpahkan ma'unah-Nya atas bangsa Indonesia sehingga terbebas dari wabah corona, dan dari marabahaya dan malapetaka," ujarnya.
Ia meminta masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga jarak aman, termasuk mengindari kerumunan yang berpotensi menularkan virus corona. Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu juga meminta pemerintah konsisten terhadap kebijakan tidak mengizinkan kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa banyak.
Menurutnya, pemerintah jangan hanya bisa melarang umat Islam melaksanakan salat berjemaah di masjid sedangkan terjadi penumpukan warga di Bandara dan dibeberapa tempat lainnya.
"Kepada Pemerintah untuk melaksanakan secara konsekuen peraturannya sendiri tentang PSBB, yakni dengan tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan yang mendorong orang berkerumun di tempat-tempat umum. Peraturan tersebut perlu dilaksanakan secara berkeadilan, jangan melarang umat Islam bersalat jemaah di masjid, tapi mengizinkan orang banyak menumpuk di bandara dan tempat keramaian lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.